Mohon tunggu...
Ni.Hu
Ni.Hu Mohon Tunggu... Freelancer - reflect on each incident before writing

Nothing special

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jalan Orang Benar - Part 1

28 Maret 2023   12:31 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mazmur 1:1-6

Pilih apa yang anda dengar. > Tidak berjalan menurut nasihat orang Fasik.

Perlu menjaga hati , telinga karena 80% apa yang kita baca atau apa yang kita dengar melalui berita berisi hal yang negative, tidak semua hal tersebut bermanfaat atau membangun.

2Timotius 4:3 Penuhi Panggilan Pelayananmu. Tahun Akhir Zaman.

"Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya"

Manusia akan cenderung memuaskan telinga mereka, tidak semua apa yang kita dengar itu benar.

2Timotius 4:4 "Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng"

Matius 24 > akan banyak nabi palsu menyesatkan banyak orang

Jangan terfokus pada nabi palsu, karena akan ada yang baru dan lebih baru. Fokus saja dengan kebenaran ( yang asli ). Roh kudus akan menuntun pada jalan-jalan kebenaran.

Kenapa kita perlu mendengar suara Tuhan?                                   

Karena kita perlu tuntunan Tuhan. Kita seperti domba yang mengambil jalannya sendiri, mudah tersesat.

Yesaya 53:6

Kenapa domba mudah tersesat?

Karena matanya rabun dan naf. Domba ity type yang tidak tahu bahaya. Ketika pergi sendirian, hidupnya dalam bahaya besar. Ketika predator muncul, akan mudah dimangsa, karena tidak mempunyai mekanisme perlawanan, tidak memiliki mekanisme pertahanan diri ( seperti tanduk). Domba itu rakus, tidak bisa membedakan hal benar dan salah, sangat mudah untuk terjebak atau binasa.

Jika 1 domba hilang. Pengembala akan meninggalkan kawanan domba yang lain untuk mencari domba yang hilang, karena domba tidak bisa mencari jalan pulangnya sendiri.

Kita sering berulang kali meninggalkan Tuhan (Nakal). Kadang cara Tuhan dengan mematahkan hati kita, yang sering kali pula kita salah paham maksud caranya Tuhan. Semua itu untuk kebaikan. Kita mau pilih menjadi domba yang taat atau pemberontak?

Kejadian 1:26-28

Apa perbedaan dari ayat 26 dan ayat 28?

Ayat 26 : Manusia belum diciptakan

Ayat 27 : Baru diciptakan manusia

Ayat 28: Kenapa Tuhan mengulang? Karena manusia perlu mendengar dari mulut Tuhan.

Tuhan selalu ingin menyatakan rencananya. Ingin berkomunikasi pada anak-anakNya. Ingin menuntun dan mengarahkan kita. Karena Tuhan mengenal dan mengasihi kita.

Bagaimana cara Allah berkomunikasi, menuntun dengan kita ?

Bagaimana caranya mendengar suara Tuhan?

Dengan segala cara.

Kenapa ikut Tuhan Yesus, seperti tidak bebas atau dibatasi?

Karena pergaulan buruk merusak kebiasaan baik. Jika kita melihat disisi lain, itu baik untuk diri kita.

Apa penghalang-penghalangnya ? 

Kita terlalu sibuk dengan urusan kita. Terlalu focus pada masalah atau tenggelam dengan masalah ( melihat masalah itu besar ). Terlalu mendengar perasaan kita ( baper ).

Terkadang kita terlalu kalut atau gelisah. Kadang membuat kita tidak tenang dan sulit untuk berdoa.

1Petrus 4:7 > kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

2 Cara Alami tuntunan Tuhan:               

  • Bangun disiplin rohani 

Perlu membaca dan merenungkan Firman Tuhan ( SATE )

Roma 10:17 > Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus

Yosua > Perkataan itu siang dan malam

  • Berikan diri dimuridkan atau digembalakan 

Mazmur 23 > memiliki rasa aman. Tidak takut. Tidak kekurangan. Supaya dapat dikenali saat tersesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun