Mohon tunggu...
Ni.Hu
Ni.Hu Mohon Tunggu... Freelancer - reflect on each incident before writing

Nothing special

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Orang Benar - Part 5

27 Maret 2023   16:58 Diperbarui: 28 Maret 2023   11:30 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maka ada perintah; bukalah bagimu tanah baru.

* Dalam hidup rohani kita bila tidak bertumbuh itu tandanya tanah hati kita sudah menjadi terlalu keras, sehingga setiap Firman yang ditaburkan dan hasilnya tidak sesuai harapan, tapi jika tanah hatinya subur, berbuah-buah bahkan bisa berkelipat-ganda.

Bagaimana caranya memiliki hati yang mudah untuk diajar?

* Kekudusan, takut akan Tuhan tapi dosa dan pencemaran hidup masih merajalela didalam gereja. Orang yang berdosa yang masih tinggal dalam dosanya, mendengar khotbah, tapi masih terus tinggal dalam dosanya, minggu selanjutnya masih tidak berbeda dengan minggu sebelumnya. Firman Tuhan tidak bertumbuh, sementara orang lain menangis-nangis mereasa tertampar/tertamplak dosanya, orang yang hatinya keras, dia tidak merasakan apa-apa.

  • Minta Roh Kudus melembutkan hati kita.

Bangsa israel menunggu hujan awal untuk turun. Hujan awal = bicara soal pencurahan Roh Kudus.

Kapan hati kita yang keras menjadi lembut? Ketika Roh Kudus menjamah hati kita. 

Pekerjaan Roh Kudus salah satunya = meng-insyafkan dunia akan dosa. Menuntun kita dalam kebenaran, Meng-insyafkan jika kita ada dosa yang masih kita simpan.

  • Ijinkan Proses Pembentukan dari Tuhan.

Sapi yang sedang membajak tanah, dengan mata bajak. 

Ketika kita mengijinkan Tuhan turun membajak hidup kita, berperkara, membongkar, akan mengores dalam hidup kita, maka akan seperti di aduk-aduk, mungkin akan berasa tidak enak selama diproses. Sikap yang perlu kita ambil = Jangan memberontak. itu baik dalam hidup kita dalam pembentukan, prosesnya akan mendatangkan kebaikan. 

Galatia 2:10-14

1 korintus 15:9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun