Saya punya alasan dan alasan ini pun saya jadikan Pelajaran di masa depan, dalam menjalin hubungan romantika. Sebenarnya saya ingin memberi penjelasan dari ulasan dibawah ini but this is my experience: saya sangat percaya akan Karma, sama seperti saya melempar bola, dan bola itu akan timbal balik ke arah saya. Sejujurnya dari banyaknya yang sudah terjadi, yang paling saya sesali adalah Waktu dan Nasehat Orangtua, saya lebih banyak mengambil keputusan untuk bertahan. Bertahan dan percaya semua akan baik-baik saja atau akan berubah.
- Tidak membicarakan keburukan Orangtua-nya.
- Tidak membicarakan soal Uang, Tabungan, Harta, atau Warisan.Â
- Dibiasakan saat jalan berdua, kencan, untuk Bayar Masing-Masing, jangan biarkan diri kamu atau pasangan berasa keberatan.Â
- Tidak perlu beri Hadiah atau Kado Mahal.Â
- Usahakan untuk Mandiri.Â
- Tidak menceritakan masalah keluargamu di rumah pasangan, karena banyak kuping terpasang didinding.Â
- Tidak memberi Ruang untuk pasangan masuk turut campur dalam masalah keluarga.
- Tidak membuat Rekening untuk Tabungan Bersama, jika belum ada komitmen yang kuat, baiknya tabung masing-masing.
- Akhiri segera jika pasangan meminta hubungan ini disertai Having-sex.
- Tidak ada kompromi atas kesalahan yang sudah diperbuat. Maafkan tapi akhiri.
- Akhiri segera dengan pasangan yang punya hobby gali lubang tutup lubang, atau kebiasaan yang dapat merugikan diri sendiri.
- Tidak kepo-in medsos pasangan, apalagi masa lalu-nya.
- Tidak mempercayai hubungan LDR.
- Jika ada masalah dengan pasangan, Tidak curhat dengan teman sesama atau lawan jenis. Kalau bisa curhat saja sama Tuhan.
- Dengarkan nasihat Orangtua.Â
- Usahakan jika ada masalah, terbuka satu sama lain, bukan diam anggap akan berlalu.
- Tidak menerima apapun dari pasangan dikala sedang emosi, karena itu perasaan dari terpaksa.Â
- Tidak menerima atau memberi bantuan berupa materi.
- Tidak menempatkan diri atau menganggap diri sendiri sebagai keluarga didalam keluarga pasangan, belum tentu sebaliknya.
- Akhiri segera jika keluarga pasangan tidak menghargai kamu.Â
- oh yah.. Akhiri juga tanpa kompromi lagi jika kamu mendapati Kekerasan Dalam Pacaran (KDP)!
Hanya beberapa saya jabarkan, mungkin dari anda pembaca juga punya tambahan lagi, atau tidak sependapat dengan saya, tapi inilah yang saya alami ( untuk detailnya akan saya ceritakan jika saya terpanggil masuk tv... =D ) Saya layak pantas untuk hidup bahagia...
Saya tidak terpikir bagaimana kabar mantan-mantan saya, karena kabar mereka akan sampai juga ditelinga saya, dimata saya. Sekarang kan teknologi sudah canggih dan modern. Kabar tersebut bisa dari orang lain yang kenal teman saya atau teman saya langsung. Entah waktu dimana masih berhubungan, bagaimana teman saya "berteman" di medsos dengan pasangan saya sebelum jadi mantan, atau pasangan saya yang mau "berteman" dengan teman saya. Saling tukeran nama gitu?? atau sekedar kepo-in saja??Â
Dan dari beberapa teman saya, ada satu teman, jika pasangan saya ada meminta "berteman medsos", teman saya ini akan memberitahu saya, di accept or di decline. Teman saya ini orangnya bukan yang kepo-in pasangan temannya sendiri.Â
Terkadang saya bingung juga terhadap teman sendiri, Apa maksud mereka dengan mengirim kabar kalau ada kabar baik mantan saya???
Contoh saja, Beberapa tahun lalu, teman saya langsung dm, kalau mantan saya sedang jelong-jelong ke mall sama pacar barunya, tapi pada akhirnya kandas juga, kembali jomblo terakhir saya lihat secara kebetulan. Â atau cerita lain, mantan saya akhirnya menikah dengan cara kilat, DP dulu. Dan cerita baru dengan mantan yang satu ini, photo prewed, dan photo prewednya dikirim ke saya, dengan perkataan, "mantan u uda mau nikah".Â
Kalau ditanya maksudnya apa dengan mengirim kabar tersebut, terus teman cuma bilang, "Gw kasih tau doang, ngga ada maksud apa-apa. Kenapa u jadi berpikir u ngga bersyukur wartu pacaran sama dia?? hehehe.."
Jangan percaya! bullshit!! sebenarnya ada maksud dibalik semua itu.. kalau dari kata teman saya yang lain. Entah teman saya ini berharap saya merana gagal move on, atau merasa menyesal atau bagaimana sebenarnya niatan dari maksudnya itu.. karena teman saya tau keinginan saya yaitu juga ingin menikah jika sudah ketemu jodohnya.. Kalau dibilang ngebet, saya ngga ngebet juga.
Itulah kenapa saya katakan jika ada masalah dengan pasangan, jangan curhat sama teman, mau itu teman wanita atau pria, semua sama saja responnya, akhir dari curhatan ke teman pasti balasannya disuruh akhiri lha apa lah, jika masih tetap bertahan dikatain balik apa lha ini lha, disalahin balik karena memilih keputusan tersebut. Jadi pastikan curhat lha sama Tuhan. itu Jawaban yang pasti. Ngga akan berefek bumerang. Emosi yang kamu tumpahkan hanya diri sendiri dan Tuhan yang tahu. Jika tetap ingin cepat temu jawabannya yah ceritakan lah sama Orangtua kamu. =)