Periode Madaniyah (10 tahun di Madinah): Menekankan pada hukum syariat, kehidupan sosial, politik, dan pembentukan masyarakat Islam.
Setiap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW kemudian langsung disampaikan kepada para sahabat-sahabat. Mereka menghafal ayat-ayat tersebut, menuliskannya pada media yang tersedia seperti kulit binatang, tulang, atau pelepah kurma, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Penyampaian Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW
Wahyu Al-Qur'an disampaikan melalui beberapa cara, antara lain:
1. Melalui suara lonceng atau getaran keras
Nabi Muhammad SAW merasakan suara keras seperti lonceng, diikuti dengan masuknya wahyu ke dalam hati beliau.
2. Melalui Malaikat Jibril dalam wujud aslinya
Malaikat Jibril datang dalam wujudnya yang asli, membawa wahyu langsung kepada Nabi.
3. Melalui mimpi yang benar
Sebagian wahyu diturunkan melalui mimpi yang jelas dan menjadi kenyataan.
4. Melalui dialog langsung dengan Allah SWT
Contohnya adalah ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.
Hikmah Penurunan Al-Qur'an Secara Bertahap
Penurunan Al-Qur'an secara bertahap memiliki banyak hikmah yang mendalam, di antaranya:
1. Mempermudah Pemahaman dan Pengamalan
Jika Al-Qur'an diturunkan sekaligus, umat Islam pada masa awal mungkin kesulitan untuk memahami dan mengamalkan isi kandungannya. Penurunan bertahap memungkinkan umat untuk mempelajari setiap ayat sesuai dengan situasi dan kondisi mereka.
2. Menguatkan Hati Nabi Muhammad SAW
Dakwah Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak tantangan, mulai dari penolakan kaum Quraisy, ancaman fisik, hingga tekanan sosial. Penurunan wahyu secara bertahap memberikan kekuatan moral dan spiritual kepada Nabi, seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Furqan: 32:
"Dan orang-orang yang kafir berkata: Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus? Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu dengannya."