KTT G 20 di Italia telah memberi peluang emas bagi Indonesia untuk semakin berkiprah di kancah internasional. Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang diserahi estafet presidensi G 20 di 2022 mendatang. Tentu upaya pemulihan dari pandemic Covid 19 akan menjadi agenda utama kita, makanya tema yang diusung adalah "recover together, recover stronger"
Selain itu, Indonesia juga memfokuskan tiga isu prioritas utama, yakni arsitektur kesehatan global, ekonomi dan transformasi digital serta transisi energi berkelanjutan. Tentunya kementrian kominfo di bawah Johnny Plate akan memfokuskan isu prioritas kedua yakni ekonomi dan transformasi digital. Sebelumnya kominfo sendiri telah menyusun peta jalan Indonesia digital 2021-2024 yang terdiri dari empat pilar, yakni infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.
Pembangunan infrastruktur digital sendiri dilakukan di tiga lapisan, yakni lapisan dalam, tengah dan luar. Untuk lapisan dalam, kominfo telah menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 459.111 kilometer, termasuk di dalamnya 12.399 kilometer jaringan serat optik Palapa Ring. Lapisan tengah dibangun dengan optimalisasi jaringan fiber-link, microwave link, dan pemanfaatan kapasitas 9 satelit telekomunikasi yang terdiri dari 5 satelit telekomunikasi komersial dan 4 satelit asing yang disewa. Terakhir lapisan luar dibangun dengan mengoptimalkan jaringan mobile broadband dan fixed broadband, termasuk melalui 559.020 Baste Transceiver Station (BTS) di seluruh Indonesia.
Satelit SATRIA-1 yang hendak diluncurkan 2023 mendatang merupakan upaya pemenuhan kapabilitas yang diharapkan Indonesia hingga 1 Terabits per second hingga 2030 mendatang. Satelit SATRIA-1 sendiri merupakan satelit multifungsi yang berkapasitas besar hingga 150 Gigabits per second dan mampu menjadi medium konektivitas bagi 150.000 titik layanan publik di Indonesia, terdiri dari 93.000 titik sekolah, 47.900 titik kantor pemerintahan daerah, 3.900 titik kompleks keamanan, dan 3.700 titik fasilitas Kesehatan.
Untuk lapisan terakhir, kominfo telah berkomitmen untuk mengisi blank spot melalui pembangunan BTS di wilayah 3T. Seperti dalam rilis kominfo, dari 83.218 desa/kelurahan, masih terdapat 12.548 desa/kelurahan yang belum mendapatkan konektivitas 4G. Dengan bekerja sama dengan operator seluler, kominfo menargetkanpembangunan BTS di wilayah komersial sehingga tahun 2024, seluruh desa/kelurahan di Indonesia sudah mendapat konektivitas 4G. luar biasanya, target ini lebih cepat 10 tahun disbanding perkiraan.
Setelah memastikan infrastruktur terpenuhi, kominfo melakukan optimalisasi setor digital dari hulu ke hilir. Menurut data Google, Temasek dan Bain, dengan 202,6 juta pengguna internet, ekonomi digital Indonesia di tahun ini diperkirakan mencapai 70 milyar dollar Amerika Serikat atau setara 1.005 triliun rupiah. Bahkan dalam empat tahun mendatang, valuasi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mengalami pertumbuhan lebih dari dua kali lipat.
Kominfo sadar bahwa hilirisasi ekonomi digital perlu dioptimalkan dengan menjangkau kekuatan tulang punggung perekonomian nasional, yakni UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Tahun 2019, UMKM berkontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional sebesar 60,3 persen, menyerap total 97 persen tenaga kerja Indonesia dan menghimpun total 60,4 persen investasi di Indonesia. Menurut data kementrian koperasi dan UMKM, dari 16,4 juta UMKM, 26 persen di antaranya telah digitally onboard.
Kominfo sendiri aktif membantu tranformasi UMKM untuk mengadopsi teknologi digital melalui berbagai program. Di antaranya dengan melakukan kajian dan survei kebutuhan intervensi teknologi UMKM, pilot project fasilitasi adopsi teknologi UMKM dan peningkatan awareness bagi pelaku UMKM untuk bertransaksi secara online.
Di samping itu, kominfo juga melakukan pelatihan kewirausahaan digital melalui Digital Entrepreneurship Acdemy (DEA). Tahun ini kominfo juga telah menargetkan sekitar 22.000 wirausahawan pemula. Tema-tema yang dibawakanpun cukup kompetitif, seperti pemasaran digital, pengelolaan  keuangan digital, dan women in entrepreneurship. Hingga Oktober 2021, jumlah pesertanya bahkan lebih banyak 73 persen dari target awal yakni 38 ribu lebih dan 90 persennya telah memulai kegiatan berwirausaha secara digital.
Terakhir, kominfo juga mengajak masyarakat umum untuk mendukung UMKM melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Berwisata di Indonesia Saja. Semoga di bawah Johnny Plate, tema digital dalam presidensi G 20 nanti mampu mendongkrak peran Indonesia sebagai kiblat ekonomi dan transformasi digital bagi negara-negara lainnya. Terutama dalam menggerakkan UMKM agar tak kalah dari produsen manca negara.
Salam Indonesia Maju!