Kemudian saya bertanya, apa solusi agar toko tetap bisa berjalan??ternyata ada cara tersendiri yang menjadi ciri khas toko perancangan ini.
Pak subari, sang pemilik toko perancangan, menawarkan kepada pelanggannya untuk menabung di toko perancanganya. Banyak pelanggan dengan senang hati menerima tawaran ini. Terdapat kesepakatan antara pak subari dan para pelanggannya bahwa uang yang ditabung akan dipinjam oleh pak subari untuk diputarkan sementara. Dengan menabung di toko perancangan ini, keuntungannya adalah para pembeli mempunyai antisipasi jika barang dapurnya habis namun tidak ada uang.
Cara tersebut bisa membantu bertahannya UMKM ini, juga dapat membantu meringankan beban para ibu-ibu, karna menabung disini itu tidak adal nilai minimal yang harus disetorkan.
Itulah perjuangan-perjuangan pedagang UMKM dengan menciptakan inovasi ekonomi kreatif. Sebagian dari mereka ada yang berhasil namun tidak sedikit juga yang gagal. Dengan adanya pandemi ini mental para pedagang memang benar-benar diuji, otak benar-benar dituntut untuk berpikir keras bagaimana cara menyelesaikan masalah di tengah keterbatasan. Semoga seluruh pedagang UMKM di seluruh indonesia mempunyai bahu yang kuat, hati yang ikhlas, dan ide yang tak terbatas menuju ekonomi Indonesia yang kreatif.
(foto di bawah ini adalah saat wawancara terhadap para pemilik toko)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H