Begitu banyak tuntutan yang berikan kepada mereka yang berusia 30 tahun. Katanya, usia 30 tahun menjadi tanda seseorang sudah sangaaat dewasa. Secara Fisik dan spikis sudah terhitung sangaaat matang. Seharusnya di usia itu, mereka sudah mencapai pendidikan tinggi yang ditargetkan.
Sudah lulus S2. Secara finansial sudah mandiri dan mapan. Telah bekerja di perusahaan besar. Bisnisnya lancar. Memiliki banyak tabungan. Tidak lupa, seharusnya di usia itu mereka sudah menikah dan memiliki anak sekian.
Salam hangat untuk para pembaca sekalian yang saat ini sudah menginjak usia kepala tiga. Btw Kita seumuran. Bagaimana rasanya? Adakah rasa insecure disana? Marilah sebelumnya kita ucapkan terima kasih banyak kepada setiap orang yang mengharapkan kita menjadi orang yang sedemikian sempurna. Itu bagian dari do’a. Akan tetapi bila do’a itu belum dikabulkan oleh Allah yang Maha Kuasa, maka itu bukan menjadi urusan kita lagi.
Setiap orang berharap sukses, dalam artian mampu mencapai segala impian yang ditargetkan dalam kurun waktu tertentu, sesuai yang keluarga harapkan dan yang masyarakat anggapkan.
Usia 30 tahun menjadi patokan karena dalam kurun waktu tersebut bukan perjalanan yang sebentar dan dianggap telah melalui separuh kehidupan. Tentu! Saya sendiri setuju. Selama 30 tahun kita telah melalui banyak hal. Selama itu kita jatuh bangun berjuang keras untuk mencapai target dan harapan semua orang.
Tapi nyatanya, tak semua hal terjadi sesuai keinginan. Sampai-sampai kita menyetujui kata bijak “Setiap orang memiliki waktunya masing-masing”. Oleh karenanya, tidak ada alasan untuk menyambut usia 30 tahun dengan perasaan tenang dan tetap bahagia. No need to be insecure.
Tulisan ini terinspirasi dari salah satu Trend di TikTok, yang berjudul “Marilah memulai usia remaja di usia 30 tahun”. Aku berharap kamu sama bahagianya denganku karena ternyata kita tidak sendirian. Bohong bila penulis sama sekali tidak ada rasa insecure.
Ya karena itu tadi, kita terkadang harus rela menerima kenyataan bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Allah menyayangi kita dengan cara yang terkadang tidak harus sesuai dengan yang kita rencanakan. Positif rencana Allah paling baik. Kalau kamu juga pernah menemukan tren Tiktok ini, apakah kamu juga menjadi salah satu yang kehilangan insecurity setelah menonton videonya?
Agak unik ya, insecurity ini bisa hilang begitu saja setelah tahu bahwa kita tidak menghadapi semua ini sendirian. Hahaha..
Apa Serunya Memulai Remaja Di Usia 30 Tahun ?
Sejauh saya mengamati dari banyaknya video yang mengangkat tren ini, mendapat respon baik dari para netizen. Dalam kolom komentar mereka menyatakan bahwa tren ini membawa positive vibes (aura positif). Aura Positif terhadap situasi masing-masing. Begitu pula saya pribadi, dan mungkin juga teman-teman pembaca sekalian. Dan berikut ini beberapa komentar yang sangat menarik perhatian saya:
_Pokoknya indah banget memulai remaja di usia 30 tahun! Benar-benar menikmati hidup_
_Menikah telat itu tidak masalah, justru indah_
_Saya dinasehati kakak, katanya tidak usah memilkirkan jodoh. Fokus sama diri sendiri_
_I love this trend. Positive trend_
_Gonna Heal childhood dream by my own feed_
_Suka banget sama tren ini, aku merasa menjadi lebih muda_
_Punya uang sendiri, bisa jajan, nonton, traveling dengan bebas_
_Energi aman, uang aman. Bahagia poll makasih ya Allah_
_Momen bebas dan bahagia_
_Iyaap bener banget. Terkadang kita merasa terburu-buru karena melihat orang-orang disekitar_
_Remaja dengan banyak uang_
Seru bukan? Seketika beban langsung hilang.
Umumnya usia 30 tahun paling tidak aman dirasakan oleh para wanita. Alasannya tidak lain karena mereka belum juga menikah.
Kamukah itu yang di usia 30 tahun merasa insecure karena dianggap telat menikah? Kamu insecure karena sebagian besar teman-teman sekolah, kerabat, sahabat, tetangga dekat telah menemukan pasangan hidupnya. Kamu merasa tertekan karena orang tua dan keluarga menganggap kamu sudah tua. Dan entah apa urusannya tetangga begitu berisik menanyakan kapan menikah?
Coba maknai dari sisi lainnya. Kamu kini menjadi wanita mandiri secara finansial. Kamu tidak menjadi beban orang tua dan keluarga. Justru dapat mmbantu keuangan keluarga dan membantu orang lain yang membutuhkan. Dengan itu kamu keren. Seharusnya kamu lebih percaya diri karena gaya hidup terpenuhi. Kamu telah mendapat hal-hal yang kamu inginkan. Bukankah kamu merasa bebas sekarang? Kamu memiliki lebih banyak opsi menentukan masa depan yang ingin kamu kejar lebih jauh. Belum menikah sampai usia 30 tahun, tidak menghilangkan harga dirimu. Tetap lakukan yang terbaik, memperbaiki diri sampai datang waktunya jodoh datang seperti yang lainnya. Ingat, kita memiliki waktu masing-masing. Sabar!
Yang paling penting adalah kita senantiasa memaknai setiap hal dari segi positifnya. Usia 30 tahun bisa menjadi momen yang amat membahagiakan bila kita mencoba berpikir sekali lagi hal menyenangkan apa yang kita dapat di detik ini. Jangan melihat keatas, tapi cobalah lihat ke bawah supaya kamu bisa menemukan hal yang bisa kamu syukuri.
Semoga kamu merasa lebih baik setelah membaca ini.
Busan, 8 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H