Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ribetnya Membuang Sampah di Korea Selatan, tapi Wajib Menaati

26 Januari 2024   10:11 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:15 2591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memilah sampah. (Sumber gambar: Freepik.com)

Apabila besoknya, ketika Imo sedang beberes dan menemukan ketidak sesuaian pembuangan, maka para penghuni asrama tidak akan ada yang berani keluar kamar karena mendengar “omelan” Imo. 

Dari situlah, aku pribadi berusaha lebih tertib membuang sampah, bertanya kepada yang lain apabila kurang yakin sampah yang ingin aku buang itu termasuk dalam kategori yang mana.

Kini, aku sudah tinggal di “oneroom”. Oneroom adalah sejenis kos-kosan, tempat tinggal 1 kamar yang memiliki fasilitas cukup lengkap; Kasur, almari baju, rak buku, rak Sepatu, mesin cuci, dapur, kamar mandi, kulkas, dan TV. 

Dengan memutuskan tinggal di oneroom, artinya aku sudah siap hidup lebih mandiri tanpa pengawasan kampus 24 jam. 

Sebenarnya, urusan sampah masih menjadi hal yang membingungkan, tapi tidak ada pilihan selain aku harus berusaha sendiri mencari penyelesaian, tidak boleh lagi ngawur karena tidak mau terkena denda.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dicatat dalam urusan sampah di Korea sesuai yang aku praktikkan selama tinggal di oneroom:

  • Jenis Sampah dan Pembagiannya

Pertama, sampah makanan. Dalam Bahasa Korea (emsikmul seregi:음식물 쓰레기). Untuk lebih mudah mengenali sampah makanan, kita perlu memahami aturan ini: “If an animal will eat it, then it goes in the food waste bag”

Maknanya, bila yang kamu buang dipertimbangkan masih bisa di makan oleh hewan, maka buanglah di tong sampah makanan. 

Tidak semua bahan organik adalah sampah makanan.  Contoh sampah makanan: Kulit buah dan kulit sayur, kulit semangka, daging matang atau daging mentah yang tidak di makan, telur tanpa cangkang. 

Berikut yang sering dianggap sampah makanan namun termasuk sampah umum: cangkang telur, cangkang krustasea (Kepiting, Lobster, Udang, dll), cangkang kerang, kulit bawang merah dan bawang putih, tulang hewan (sapi, babi, ayam, domba, dll), kantong teh atau daun teh.

sumber gambar: 10mag.com (Jenis sampah makanan)
sumber gambar: 10mag.com (Jenis sampah makanan)
Kedua, sampah umum (general waste). Dalam Bahasa Korea (ilban seregi:일반 쓰레기). Sampah umum adalah sampah yang tidak termasuk dalam kategori dapat di daur ulang dan bukan sampah makanan. 

Contoh sampah umum: tisu toilet, tisu yang telah digunakan, pembalut Wanita, cotton bud, Sepatu, baju, bungkus snack bila tidak terdapat simbol daur ulang, dan sebagainya.

sumber gambar:10mag.com (Jenis sampah umum)
sumber gambar:10mag.com (Jenis sampah umum)
Ketiga, sampah daur ulang (Recyclable waste). Dalam Bahasa Korea (jehwalyong seregi: 재활용 쓰레기. Untuk menentukan sampah daur ulang lebih mudah karena sebagian besar kemasan menyertakan simbol daur ulang yang menunjukkan jenis mana limbah tersebut berada.
Dokumen Pribadi: Simbol daur ulang kemasan produk (비닐류=jenis plastik)
Dokumen Pribadi: Simbol daur ulang kemasan produk (비닐류=jenis plastik)
Dokumen Pribadi: terdapat Simbol daur ulang kemasan produk (비닐류=jenis plastik)
Dokumen Pribadi: terdapat Simbol daur ulang kemasan produk (비닐류=jenis plastik)
Yang termasuk dalam sampah daur ulang adalah Kemasan yang terbuat dari kertas (kemasan jus, susu, dll.), bahan kaca/mudah pecah, Kaleng (aluminium atau besi), Kertas (kertas cetak, majalah, koran, kotak, karton, dll.), Plastik (TIDAK termasuk Mainan, pulpen alat tulis, bungkus permen kecil), Botol PET (Polyethylene Terephthalate) merupakan Jenis plastik sangat serbaguna biasanya digunakan untuk membuat wadah minuman ringan, Vinyl (yaitu tas makanan ringan, bungkus makanan penutup, dll). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun