Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beginilah Perbedaan Kuliah di Dalam Negeri dan Luar Negeri

20 Januari 2024   20:57 Diperbarui: 20 Januari 2024   21:15 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumen pribadi (Bersama teman-teman awardee GKS 2022 dari berbagai kewarganegaraan)
Dokumen pribadi (Bersama teman-teman awardee GKS 2022 dari berbagai kewarganegaraan)

Aku merasa kelas Bahasa Korea yang aku jalani selama 1 tahun sebelum masuk kuliah regular sangat berarti untukku. Selain aku belajar intensif Bahasa Korea, aku merasa kelas itu adalah pemanasan kuliah, Setelah kurang lebih gap year 5 tahun dari s1. Selama kursus bahasa Korea, ada tugas presentasi, Pekerjaan Rumah (PR), membuat karya melalui tulisan, ujian TOPIK; semuanya kulalui dengan suka duka yang bisa menyiapkanku lebih baik untuk menghadapi perkuliahan yang sebenarnya.

Cerita kuliah di luar negeri untuk s1 dan s2 mungkin akan berbeda. Misalnya, teman sekelas s1 sudah pasti para anak-anak muda single (belum menikah). Tapi kalo s2 pasti ada yang sudah Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Jumlah mata kuliah lebih sedikit untuk S2 jadi bisa sambil bekerja. Kuliah S1 di luar Negeri bisa mengikusi kegiatan non-akademik, sedangkan S2 kesempatannya lebih sedikit.

Fun fact, seberapapun jumlah teman dari negara lain di kelas, Circle pertemanan tetaplah kembali ke sesama orang Indonesia. Entah mengapa. Mungkin karena lebih mudah saja dalam komunikasi dan persamakan budaya. Sehingga terasa lebih nyaman. Namun teman-temanku dari luar negeri semuanya orang-orang yang baik, kooperatif, dewasa, dan juga serius dalam belajar. 

Walau tantangannya lebih berat Kuliah di luar negeri,  tetapi aku tetap lebih bahagia bisa punya kesempatan belajar di luar negeri. Because really It’s More than study. Tapi dengan catatan, kuliahnya perlu dengan beasiswa ya...

Terkhusus kamu yang kuliah s1nya di luar kota, kemudian lanjut s2 di luar negeri, apakah punya culture shock yang tidak lebih parah dariku? Tahu sendiri kan, beda kota pasti ada perbedaan budaya. Bila terbiasa bertemu dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, mungkin bisa lebih terbiasa. Sehingga tidak mengalami shock yang berat.

Jadi siapkah kamu dengan suasana belajar di Luar negeri?

Kalau kamu sudah bertekad kuat dengan niat belajar, kamu pasti bisa.

Busan, 20 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun