Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hijab sebagai Bagian dari Budaya dan Identitas Indonesia, Bagaimanakah Tanggapan Orang Korea?

4 September 2023   09:06 Diperbarui: 4 September 2023   14:55 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang korea tidak berbicara Bahasa inggris? Benar. Dalam komunikasi lingkup non-akademik, jangan berharap bisa praktik Bahasa Inggris dengan orang Korea, kecuali mereka yang memulai mengajak bicara kita dengan Bahasa Inggris. Alasannya, salah satu yang ku dengar mereka malu bila salah, oleh karenanya memilih untuk tidak menggunakan Bahasa Inggris.

Orang Korea tidak peduli dengan masalah yang dihadapi orang di sekitar mereka? Aku pernah menonton video ini https://vt.tiktok.com/ZSLvr7G5Q/ versi realnya, bukan versi headline berita. Yang ada dibenakku, mengapa orang-orang di sekitar hanya menjadi penonton dan tidak berbuat apa-apa untuk melerai pertengkaran dua pemuda korea itu? Memang kalau tidak ingin ikut terluka, diam saja dan tidak ikut campur adalah sikap yang paling aman. Tapi bukankah lebih baik ikut campur untuk melerai perkelahian? Maksudku, bukan hanya satu orang yang melerai, tapi kalau bersama-sama ikut menghentikan pertengkaran kan jauh lebih baik.

Selain ini, masih banyak sekali beredar beberapa video perkelahian sesama orang Korea di dalam Subway. Bisa dilihat di YouTube atau TikTok. Dan masih dengan respon yang sama, kebanyakan orang-orang disekitar terlihat tidak peduli, memilih memvideokan, atau takut lalu menghindar. Dan Aku sendiri sejauh ini, belum melihat kejadian ini secara langsung, jadi untuk jawaban menurut perspektifku belum ada. Kalau di Subway Indonesia bagaimanakah kalau ada kejadian yang sama? Di Kotaku tidak ada Subway, jadi bolehlah share pengalaman di komentar. (Terima kasih)

Aku masih meyakini bahwa orang Korea sama seperti orang Indonesia. Tidak bisa kita menilai kelakukan buruk beberapa orang sebagai representasi dari semua orang dalam satu negara. Mengapa aku mengatakan begitu? Sebab Dibalik sikap mereka yang suka memperhatikan aku sebagai hijaber, aku masih menemukan banyak orang-orang Korea yang baik hati, ramah, dan terbuka. Semua tergantung orangnya. Orang Indonesiapun tidak semuanya ramah, baik hati, dan sopan, bukan? Tergantung orangnya (2).  

Dengan semakin banyaknya orang Indonesia berhijab yang datang ke Korea untuk belajar maupun untuk berlibur, serta para turis hijaber lainnya yang datang dari seluruh penjuru dunia ke Korea, Aku meyakini bahwa orang Korea sudah mulai paham tentang Jilbab sebagai bagian dari identitas negara mayoritas muslim yang harus dihargai dan dihormati. Juga sebagai bentuk penghargaan terhadap keragaman manusia di dunia ini. Tak perlu merasa aneh mendapati pandangan mereka terhadap kita para hijaber, mungkin mereka hanya melihat hijab sebagai sesuatu yang kurang fashionable dibandingkan dengan pakaian-pakaian mereka yang lebih trendy. Biarkan saja.

Itukan menurut mereka kurang trendy, yang penting bagi kita yang pakai hijab merasa percaya diri dan merasa cantik. Dan yang paling penting lagi, hijaber tetap dihargai, diberikan ruang untuk beribadah, dan tidak ada bentuk rasisme terang-terangan yang mereka tunjukkan. Terutama bagi kita para pelajar, Kita hanya perlu sedikit strategi untuk bertahan hidup disini demi misi baik untuk kemajuan Tanah air kita.

Sekian,

Busan, 4 September 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun