Kalau sudah begitu, aku tidak ada pilihan lagi selain segera bangun dan keluar dari kamarku.
"Anak perawan jam segini kok masih molor. Apa tidak ingat kalau ini hari Lebaran? Segera mandi dan sholat Subuh sana. Setelah itu bantu Ibu di dapur."
Seperti biasa, aku tidak bisa langsung meresponnya. Aku tidak suka langsung berbicara setelah bangun tidur. Â "Ya ampun, kalau mandi jam segini airnya pasti dingin sekali jam segini", aku suka menjawabnya dalam hati. Â Syukurnya, Ibu tidak pernah komplen.
Tapi ini bukan pertama kalinya dalam seumur hidupku. Kalau aku tidak salah mengingat, sejak aku masih digendong Ibu, setiap lebaran, aku pasti dibangunkan di fajar petang untuk mandi. Â Ini adat-istiadat keluarga yang sangat seru.
POV: Sore itu Beberapa Bulan Kemudian!
"Eh sudah pulang."
"Ibu masak apa?"
"Udah sana ganti baju dan cari di dapur semua ada."
Karena sangat lapar, aku pun dengan cepat berganti pakaian dan pergi ke dapur untuk makan. Dan benar saja ibu sudah memasak makanan kesukaanku. Ada Sayur sop tahu, tempe goreng krispi, dan tidak lupa sambal goreng yang super lezat.
POV: Minggu Pagi Berikutnya di Tahun yang Sama!
"Hari ini masak apa ya bu?"