“Maaf, tadi aku telah berbohong soal kebenaran kisahku. Tapi kenapa kamu terlihat shok begitu?”Jujur Rakun lagi. Melihat ekspresi wajah Tupai yang bingung, curiga, penasaran, bercampur menjadi satu, Rakun jadi bertanya-tanya.
“Aku minta maaf. Sebetulnya aku sengaja diminta oleh majikanku untuk membawa seekor Rakun kesini. Dan hari ini kau adalah satu-satunya Rakun yang kutemui. Tapi percayalah, aku tidak tahu kalau Rakun itu akan dibunuh majikanku.” Tupai juga ikut jujur.
“Lalu, kenapa akhirnya kau mengatakannya padaku?” Tanya Tupai.
“Karena kukira kau akan dijadikan hewan kesayangannya sama sepertiku. Pergilah sekarang juga. Dan berjanjilah satu hal, kau tidak akan lagi mudah percaya pada orang lain, apalagi mudah tergoda dengan kecantikan fisik. Kalau kau tidak beruntung, kau bisa bernasib sial.”
“Baiklah. Terimkasih kawan. Ternyata kau tidak hanya cantik dan pintar akting, tapi kau juga baik. Jelas saja kau berpeluang jadi artis”
TAMAT
Fabel pertama dalam sejarah kepenulisanku,
Tidak lupa kusampaikan terimakasih untuk kolegaku yang telah memberikan masukan atas cerita ini.
Jepara, 15 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H