Tulisan ini sebetulnya sebagai bentuk ke-kepo-an saya terhadap "apakah tren merawat tanaman hias yang telah menjadi Topik Pilihan di K sejak bulan September lalu, itu sudah terjadi menyeluruh di seluruh wilayah Nusantara?"Â
Sebelum Topik ini muncul di K, saya masih tenang-tenang saja. Saya kira itu masih terbatas jadi tren di kota sendiri. Namun karena sudah ada di K, saya jadi menganggap kalau ini sudah menyeluruh jadi tren di tanah air.
Benarkah?
Sambil kepo sambil juga berbagi cerita ya....
Di Jepara sendiri, tren merawat tanaman hias sudah dalam level top. Maksudnya, hampir menyeluruh saya telah menjumpai di setiap rumah penduduk pasti ada tanaman hiasnya. Tentu saja itu berbeda sekali ketika tren ini belum ada. Dari yang awalnya nihil tanaman sampai jadi ramai halaman rumahnya dengan tanaman hias.Â
Dari yang ditanam di pot, sampai yang dibuatkan lahan tanam mini di samping kanan, atau kiri, atau di depan rumah. Dari yang didesain sederhana sampai yang terlihat seperti taman seribu bunga.Â
Dari yang desainnya bak profesional sampai dengan amatiran. Sampai akhirnya menjadikan tanaman hias lahan bisnis, juga ada. Lengkap deh, semuanya ada.
Bermacam-macam jenis potpun digunakan. Ada dari bahan plastik (polybag atau pot tanaman yang terdesain berbagai bentuk dan warna pilihan), ada juga dari bahan kayu, sisa-sisa bahan rumah tangga (barang bekas), dari bahan semen, dan sebagainya. Pokoknya hampir tidak ada satupun rumah yang terlewat menyulap area rumahnya menjadi terlihat lebih hijau dengan hadirnya tanaman hias.
Belum dapat mendeteksi juga, kapan wabah hobi merawat tanaman hias ini sampai di Jepara. Siapa juga yang memulainya, sampai bisa meracuni 1,2 juta warga sekabupaten? (alah lebay). Kalau saya sendiri, mulai terkena wabah ini, sejak bulan April 2020.Â
Saya masih ingat sekali, waktu itu adalah H-1 bulan Ramadhan. Tiba-tiba jadi semangat sekali berburu tanaman hias, dan sudah tidak sabar melihat halaman rumah teramaikan dengan berbagai macam tanaman hias.Â