Mohon tunggu...
Muflikhatun Nihayah
Muflikhatun Nihayah Mohon Tunggu... Freelancer - Selamat datang 😊

Saya adalah anda yang sedang mencari sesuatu yang lebih menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Ibu Biasa

1 Juli 2020   10:35 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:42 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun mereka ada yang mengaku kalau tidak sayang, mungkin 1:10 orang yang ada di tempat tinggal kalian. Sebenarnya mereka bukan tidak sayang, melainkan ibu mereka tidak bisa mengerti apa yang mereka inginkan dan sebaliknya. 

Menurutku si 1 orang yang mengatakan tidak sayang sama ibunya, sebenarnya di lubuk hati mereka ingin sekali dipeluk ibunya. Jadi mereka masih merasakan rasa sayang itu tapi mereka masih sangat marah dengan ibunya. Siapa yang disalahkan? Hanya saja mereka kurang bekerja sama di bidang komunikasi antar anak dengan ibu.

Iya, apa kalian pernah bertemu ibu-ibu yang sedang di jalan? Lupakan sebentar tentang ibu kita. Aku akan mengajak kalian membahas ibu-ibu pemotor yang katanya penguasa jalanan. 

Sedikit cerita, lusa, aku sama sepupuku pergi ke pasar tradisional yang ada di dekat kecamatan daerah tempat tinggal ku. Tujuanku si mau ke ATM tapi sepupu kubilang dia mau ambil foto wisudanya dia di kang foto. Katanya sih sebentar, aku disuruh nunggu di pinggir jalan dong panas-panasan, sampai diketawain kang foto gegara sebel. 

Gimana enggak, kirain cuma ngambil langsung balik, ternyata masih nunggu masang foto di figura dong. Udah deh ya kutinggal dia ke ATM. Taunya sampai ATM di wa dong kalau udah selesai, kan kesel aku baru sampai ATM suruh balik lagi. 

Nah pas balik, di belakang ku tu ada ibu-ibu, udah sengaja aku buat jalan pelankan motorku biar dia bisa nyalip tapi enggak dong dia tetap di belakang ku. Pas aku udah sent kanan udah mau nyampai tempat kang foto kebetulan di kanan jalan, dia nyalip dong untung ga ketabrak. 

Keselnya apa coba, aku dibilangnya enggak nyalain lampu sein dong. Pengen maki, tapi ibu-ibu, aku di situ yang malu dong ya diketawain bapak parkir, pasal aku udah ancang-ancang loh semeter sebelum nyampai udah sein aku loh, malah aku dimaki ibunya. Padahal bapak tukang parkir tau kalau aku udah sein. 

Ah emang ibu-ibu itu, pengen tak beliin bakpau deh.

Meskipun begitu, semua ibu yang ada di dunia mereka sangat baik. Mereka mungkin kelelahan atau belum mengerti sebelumnya. Karena itu mereka mengalami kesalahan. 

Seperti kita toh waktu kecil, iya kan. Kita banyak sekali melakukan kesalahan, tapi kita tidak pernah dibiarkan ibu begitu saja. Pasti kita dikasih tahu, tapi kita malah marah bukan? Karena yang kita anggap benar itu yang kita kerjakan sendiri, padahal itu kurang tepat. 

Tapi, saat ibu ngasih tau yang benar malah kita ngambek, marah, ga terima. Nah itu juga yang dirasakan ibu-ibu yang sebenarnya salah tapi dianggap mereka itu adalah hal benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun