Tadi pagi di facebook saya melihat seorang teman yang membagikan suatu tulisan dari page dengan nama AKSI Mahasiswa 2015, dengan semangat teman saya mendukung isinya. Tulisan itu diberi judul "MARI KITA DISKUSI SOAL PENENTUAN HARGA BBM YG DI NAIKKAN APA SDH BENAR?" Di awal, si penulis menyebutkan tentang Peraturan Menteri ESDM No. 4 Tahun 2015 yang telah ditetapkan pada tanggal 16 Januari 2015. Si penulis berkata bahwa itu adalah kabar gembira karena transparansi dalam perhitungan harga jual eceran BBM Premium. Oleh si penulis di page AKSI Mahasiswa 2015 dijabarkan lah formula menghitung harga jual eceran BBM Premium berdasarkan Permen di atas. Penjabaran berdasarkan pengertian penulis yang menurut saya sungguh aneh. Perhatikan gambar di bawah. [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="AKSI Mahasiswa 2015 - 1"][/caption] Si penulis menjabarkan bahwa 1 barrel mempunyai volume 159 liter dengan harga indeks pasar sebesar $58 per barrel. Kemudian saat melakukan perhitungan Harga Dasar per liter, si penulis menghitung secara kasar dengan formula Harga Indeks Pasar/jumlah volume barrel dalam liter dan dikalikan nilai tukar rupiah dengan asumsi $1 sama dengan Rp 13.000,-. Maka didapat lah Harga Dasar sebesar Rp. 4.743,-/liter. Jika orang yang membaca tulisan itu kritis (dan mahasiswa seharusnya memang kritis, apalagi jika berani melakukan demo, pasti mahasiswa itu sangat kritis) tentu hal ganjil apabila memasukan angka 159 liter ke dalam formula. Memang benar bahwa 1 barrel sama dengan 159 liter, namun masih dalam bentuk minyak mentah. Semua orang tahu jika harga minyak sebesar $58/barrel adalah hitungan harga minyak mentah. Jadi $58/159 liter itu dalam bentuk minyak mentah, bukan produk Premium. Dari situs milik pemerintah Amerika, eia.gov, tertulis bahwa dalam 1 barrel minyak mentah saat diproses dapat memproduksi sekitar 19 gallons finished motor gasoline dan 10 gallons diesel. 1 gallons ini sama dengan 3,785412 liter. Jadi dalam 19 gallons = 71,92282 liter finished motor gasoline. Maka jika angka liter gasoline di atas dimasukan ke dalam formula si penulis, hasilnya justru harga BBM akan lebih mahal. Tapi ini juga tidak tepat karena harga $58 itu adalah harga minyak mentah, bukan lah harga gasoline. Jadi dapat diambil kesimpulan, perhitungan harga dasar belum lah jelas. Karena belum jelas, tulisan pada page AKSI Mahasiswa 2015 pun bisa disimpulkan tidak lah benar. Mahasiswa Dipandang Sebagai Kebo Saat ini tulisan tersebut telah disukai sebanyak 863 orang dan di bagikan sebanyak 588 kali, melihat komentarnya pun hanya beberapa orang yang merasa janggal dan kritis terhadap tulisan itu, sisanya hanya menyahut seperti beo. Menurut saya ini cukup ironis karena isi tulisannya tidak lah benar. [caption id="" align="aligncenter" width="596" caption="AKSI Mahasiswa 2015 - 2"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H