Mohon tunggu...
Nigina Auliarachmah
Nigina Auliarachmah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Lahir di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Money

3 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Ingin Memulai Bisnis Skincare

23 Desember 2021   17:45 Diperbarui: 23 Desember 2021   17:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source:  unsplash.com 

Bisnis skincare tidak akan pernah surut dari perhatian masyarakat, bahkan diprediksi akan terus naik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan The NPD Group, Sekitar 45% penyumbang keuntungan industri ritel adalah dari bisnis kosmetik, yang termasuk skincare di dalamnya.

Banyaknya orang yang menjadi konsumen skincare adalah bukti nyata kalau peluang bisnis di bidang skincare ini sangat besar. Sekarang bahkan bukan hanya kalangan perempuan yang identik dengan skincare, tapi banyak juga laki-laki yang memahami pentingnya skincare. Jawaban dari apakah bisnis skincare terjanjikan sudah terpampang di depan mata. Sangat cocok kalau kita mau membuka bisnis baru di tahun 2022 yang tinggal beberapa hari lagi.

Tapi meskipun peluang bisnis skincare besar, bukan berarti kita bisa memulainya dengan serampangan. Ada beberapa hal yang tetap harus dipertimbangkan agar bisnis skincare yang kita mulai tidak merugikan. Persiapan yang matang akan memudahkan kita menjalankan bisnis dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.

Berikut ini adalah tiga hal yang harus dipertimbangkan ketika akan membangun bisnis skincare.

Kebutuhan Konsumen

Sama seperti bisnis lainnya. bisnis skincare juga terus mengalami perkembangan dari hari ke hari. Jadi kita juga harus selalu up to date terhadap skincare yang sedang trend di kalangan masyarakat. Sekarang sangat mudah untuk mencari informasi yang kita butuhkan, bisa melalui media sosial atau browsing internet.

Dengan survey, kita bisa mendapatkan data produk yang dibutuhkan masyarakat tetapi masih jarang didapatkan dari brand skincare yang sudah ada. Kita juga bisa melakukan inovasi dari produk-produk yang sudah ada. Kebutuhan konsumen terhadap skincare pasti akan selalu ada, tinggal seberapa kreatifnya kita menciptakan produk yang bisa diterima.

Image Brand

Setelah kita tahu jenis skincare apa yang cocok dengan kebutuhan konsumen, langkah selanjutnya adalah membuat brand. Brand ini menjadi ciri khas dan media orang bisa mengenal produk yang kita jual.  Kita harus bisa membuat image brand yang membuat orang-orang tertarik dan penasaran.

Ketika orang mendengar atau melihat nama brand kita, ada kesan tersendiri yang menjadi ciri khas brand kita. Citra ini harus dibangun dengan sangat matang. Misalnya brand yang menjunjung mendukung perbaikan lingkungan, atau branf yang mendukung kesejahteraan masyarakat di negara-negara dunia ketiga.

Setiap citra yang kita ciptakan dalam brand akan sangat mempengaruhi perhatian masyarakat. Kalau kita sudah mendapatkan perhatian masyarakat, akan lebih mudah untuk mengkonversinya menjadi konsumen.

Buat Brand Kamu Mudah Ditemukan

Kita tidak bisa menjual produk skincare jika orang-orang tidak mengenal brand kita. Cara untuk membuat masyarakat mengenal brand kita adalah dengan memudahkan mereka menemukannya. Di sinilah iklan menjadi sangat penting untuk sebuah bisnis.

Saat ini, cara untuk membuat brand skincare kita mudah ditemukan dan dikenal masyarakat sudah sangat mudah. Adanya internet dan media sosial menjadi tempat yang sangat potensial untuk brand kita ditemukan orang. Di era digital ini, kita bisa dengan mudah mempertemukan brand dengan potensial buyer.

Contoh brand skincare yang sukses memanfaatkan media sosial untuk menaikkan bisnisnya adalah Skin Game. Brand ini memanfaatkan komunitas yang bisa dikumpulkan melalui media sosial untuk bisa menghasilkan omzet.  Skin Game memaparkan ini dalam seminar yang diadakan oleh Entrepreneurs.id. Media sosial benar-benar sangat membantu para pebisnis skincare untuk mendapatkan konsumennya.

Itulah tiga hal yang harus dipertimbangkan sebelum memulai bisnis skincare. Ketiga hal ini akan didapatkan jika kita mempelajari berbagar strategi bisnis dan mempraktikkannya secara langsung. Seorang pebisnis memang harus menjadi orang yang pembalajar karena bisnis tidaklah statis, harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Sebenarnya belajar bukan menjadi hal yang sulit di zaman sekarang. Lagi-lagi media sosial menjadi jawaban untuk permasalahan belajar. Kita semakin mudah mendapatkan hal-hal yang harus dipelajari seorang pebisnis. Misalnya dengan membaca artikel ini. Selain itu, sudah banyak juga tempat untuk kita mempelajari segalahal yang berhubungan dengan bisnis atau entrepreneur. Contohnya adalah Entrepreneurs.id. Di sana, kita bisa mempelajari strategi bisnis atau apa pun yang dibagikan langsung oleh pebisnis-pebisnis sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun