Berasal dari kota Cirebon, motif batik ini identik dengan gambar-gambar awan dengan garis meliuk-liuk yang khas. Batik ini memiliki dua warna dasar, yakni merah dan biru. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat mulai memberikan gradasi atau kreasi warna tambahan sesuai dengan kebutuhan/selera.
6. Batik Sido Asih
Batik ini masuk ke dalam daftar batik yang digunakan dalam pernikahan adat Jawa. Nama batik ini sendiri berasal dari Bahasa Jawa "sido" yang berarti jadi dan terus menerus serta "asih" yang berarti kasih sayang, sehingga arti keseluruhan dari batik ini adalah kasih sayang yang terus menerus. Gambar batik yang indah ini mewakilkan harapan agar pernikahan yang terjadi akan penuh dengan cinta dan kasih sayang.
7. Batik Truntum
Motif batik truntum pada dasarnya melambangkan kasih sayang dan cinta yang terus bermekaran dalam hubungan pasangan. Nama truntum sendiri berasal dari Bahasa Jawa "tumaruntum" yang berarti bersemi kembali.
Batik ini biasanya digunakan oleh orangtua pengantin pada pernikahan anaknya, dengan harapan agar cinta dan kasih sayang terus terjalin antara kedua mempelai. Kemudian, batik ini juga menyimbolkan agar orang tua menuntun kedua anaknya dalam mengarungi kehidupan yang baru setelah pernikahan.
8. Batik Ulamsari Mas
Masyarakat Bali menuangkan simbol kesejahteraan mereka ke dalam motif batik ulamsari mas. Hal ini ditandai dengan adanya gambar-gambar ikan dan udang yang merupakan sumber mata pencaharian penduduk setempat karena Bali yang kaya akan sumber daya alam lautnya.
9. Batik Buketan
Berasal dari Bahasa Perancis "bouquet" yang kemudian diserap Bahasa Indonesia menjadi "buket" yang berarti rangkaian bunga, gambar batik buketan juga berisikan bunga-bunga yang indah dan terkadang dihiasi burung atau dedaunan cantik. Bunga di sini menyimbolkan kebahagiaan dan kecantikan.
10. Batik Gentongan