Mohon tunggu...
Khoirunisa Aly ♡
Khoirunisa Aly ♡ Mohon Tunggu... Administrasi - menulis adalah cara lain mengungkapkan perasaan

:: Dream catcher :: Cat Lovers

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lika-liku Perjalanan Mendaftar CPNS (Part 2)

10 Januari 2021   01:08 Diperbarui: 3 Desember 2021   11:13 4038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah LGD selesai, kami kembali ramai di grup utama, ada saja bahasan setiap harinya yang membuat kami makin banyak pengetahuan khususnya tentang kemenperin dan dunia cpns. Namun karena wawancara lebih fokus terhadap jabatan masing-masing, jadi kami belajar sendiri-sendiri. Waktu terus berlalu, sampai akhirnya hari wawancara pun tiba, saya mendapat giliran jam 13.30. sedari pagi rasanya mulut saya tak hentinya berdoa dan berdzikir kepada Allah agar semuanya dilancarkan. Lalu kami masuk di main room, dan kali ini saya bisa berjumpa dengan ke 2 saingan saya. Ketika melihat wajah mereka melalui layar laptop, hati ku berkata "adik-adik cantik, kan kalian masih muda, jatah cpns tahun ini biar jadi milikku saja ya.. hehe". Di Main Room kita di absen satu persatu dan wajib menunjukan KTP juga. Satu persatu mulai di masukan ke room yang berbeda. Dan saya dipanggil paling terakhir, huhu degdegan parah. Akhirnya pun giliran saya tiba, saya di interview oleh seorang panitia, yang saya yakin usianya masih belum menyentuh angka 40. Beliau mengatakan, interviewnya kita bawa santai saja ya, jangan gugup. Dan benar-benar mengalir begitu saja. Dari awal tingkat percaya diri saya cukup tinggi untuk bisa melewati test wawancara, karena pekerjaan saya sebelumnya pun memang selalu berkomunikasi dengan orang banyak, benar-benar tidak terasa gugup, sampai ada satu pertanyaan yang benar-benar tidak saya ketahui, pertanyaan ini terkait formasi yang saya lamar. Karena saya benar-benar tidak terpikirkan bahwa seorang admin keuangan ditanya tentang hal ini., mohon harap maklum, karena bekerja di swasta sangat beda rules nya, hehe. Sebenarnya pertanyaannya mudah, kalau tidak salah ini ada pada mata kuliah akutansi. "Apa yang kamu ketahui tentang perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modal ?". oh my god, shock bener-bener blank. Akhirnya saya memutuskan untuk menjawab diawali dengan kejujuran, "mohon maaf ya pak, saya agak lupa tentang hal ini, namun saya mencoba jawab seingat saya ya pak," dan saya menjelaskan secara ngalor ngidul mengikuti logika saya, sekarang pun saya lupa saya jawab apa waktu itu. Tapi ketika saya cek materi tersebut di mbah google, sepertinya saya terbalik mendeskripsikan arti keduanya. Yapp, dan rangkaian tes selesai, saya hanya bisa pasrah menunggu hasilnya.

dokpri
dokpri
Berharap banyak, tapi takut akan harapan itu sendiri. Beberapa sahabat dekat selalu menguatkan dengan berkata "Gue sih yakin banget lu lolos nis", "gak tau kenapa feeling ku nisa pasti lolos", "ah elu mah gak usah diraguin lagi nis, apalagi elu fasih banget klo wawancara" dan kata-kata serupa banyak ku terima sebagai dukungan. Menerima dukungan seperti hal tersebut memang membuat saya yakin, tapi saya juga tidak mau tinggi hati karena takut kecewa pada akhirnya karena berharap terlalu tinggi. Kehidupan terus berjalan, Allah memang selalu menjawab doa tepat pada waktunya, setelah tes SKB selesai saya mendapat panggilan kerja kembali untuk menjadi cust service livechat di e-commerce biru. Krn keadaan keuangan yg semakin menipis, dan hasil yg belum pasti, akhirnya saya mengikuti training di perusahaan tersebut. Kembali sibuk bekerja membuat saya bisa lebih santai menunggu hasil pengumuman. Jika sesuai jadwal, secara serentak instansi dapat mengumumkan hasil kelulusan pada tanggal 30 Oktober 2020. Tanggal 29 malam, papah ku yang kini tak lagi tinggal serumah memutuskan untuk menginap, katanya "mau nemenin kk nunggu pengumuman". Malam itu grup chat telegram kami terus ramai karena menunggu hasil yang tak  kunjung diumumkan. Sedangkan instansi lain sudah satu per satu mengumumkan hasilnya. Beberapa instansi benar-benar mengumumkan tepat di tanggal 30 Okt 2020 pukul 00.01 ,  kami terus merefresh website resmi osdm kemenperin berharap panitia sudah mengumumkan hasilnya. Namun krn tak kunjung ada akhirnya kami berpikiran, sabar ya mungkin bsk pagi atau siang. Benar-benar hari yang mendebarkan, saya yang doyan makan saja, sampai gak nafsu makan, gak bisa tidur, kaya apa tau deh rasanya. Yap sampe jam 10 malam kami masih menunggu tetap tidak ada kabar. Papah saya sampai nginap lagi loh, demi nungguin hasil pengumuman. Rasanya dari sabar sampai ingin berkata kasar hanya karena nunggu pengumuman, hehe. Yaudah tuh akhirnya pasrah tapi kesel gitu. "YAUDAHLAH, nanti juga bakal diumumin !!" (>.<).

Rasanya setiap ada kesempatan pasti buka hp dan cek webiste, dan keesokan paginya, saya bener-bener berpura-pura untuk tidak menunggu. pura-pura santuy pokoknya. Tapi jadi sensitif, setiap kedepan rumah ketemu nenek, papah, tante, om, adik, ditanya mulu "belum juga pengumumannya??!!" . kalau ditanya begitu rasanya kesel banget wkkw. Lalu sekitar jam 10 lewat saya selesai mandi, dalam keadaan belum sisir rambut,  saya buka grup tele ada yg info bahwa sudah ada pengumuman. Kebetulan filenya dibantu download juga sama dia, dan saya buka file itu bener-bener sambil gemeteran dan air mata udah netes duluan. Apalagi ketika ketik nama saya di search dan menemukan nama saya yang tertera sebagai peserta yang LOLOS !!! masih dengan tangan gemetar membaca dan memastikan kembali, bahwa nama tersebut adalah benar nama saya, dan akhirnya pecahlah tangis saya sambil teriak, "paaaaaa... kk lolos !!!" langsung drama, berpelukan nangis bareng, lalu lari kerumah nenek, nangis-nangis pelukan lagi, sampe ke rumah adik (yang ternyata lagi bobo) ku ketok-ketok pintu kamarnya, sampe dia kaget gitu kenapa teriak-teriak, wkwk. Pas dibilang aku lolos drama terus berlanjut, sampai para tante ikut dateng dan nangis bareng-bareng. Lalu pada bilang, "alhamdulillah nissa, pasti mamah lu seneng banget" dan nangis nya makin sesegukan. Belum lagi puluhan bentuk ucapan selamat dan syukur yang ku terima melalui berbagai media chat dari kawan-kawan terdekat, benar-benar mejadi hari yang paling mengharukan. Huaa masya allah bersyukur.. besyukur banget.. usaha tidak pernah mengkhianati hasil itu memang benar gaes.. dan kembali lagi sekeras apapun usaha kalian kalau allah bilang belum rejeki, itu artinya rejeki kamu akan lebih baik ditempat lain.

info-pengumuman-5ff9f845d541df16d45a7fa2.jpeg
info-pengumuman-5ff9f845d541df16d45a7fa2.jpeg
hasil-pengumuman-5ff9f86d8ede487e6470a272.jpeg
hasil-pengumuman-5ff9f86d8ede487e6470a272.jpeg
Begitulah kisah ku sampai akhirnya dinyatakan lolos ditahap SKB ini, perjalanan belum selesai sih. Masih ada tahap pemberkasan, tapi kata orang kalau sudah lolos SKB insya allah udah 90% pasti lolos, kecuali jika ada kesalahan yang benar-benar fatal, seperti menggunakan ijazah palsu misalnya. Hmm ceritanya sudah cukup panjang, jadi saya akhiri dulu sampai sini ya, insya allah akan saya lanjutkan tulisannya di part selanjutnya. Terimakasih banyak sudah mampir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun