Mohon tunggu...
Khoirunisa Aly ♡
Khoirunisa Aly ♡ Mohon Tunggu... Administrasi - menulis adalah cara lain mengungkapkan perasaan

:: Dream catcher :: Cat Lovers

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lika-liku Perjalanan Mendaftar CPNS (Part 2)

10 Januari 2021   01:08 Diperbarui: 3 Desember 2021   11:13 4038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin mengajukan resign pada awal juli karena memang sudah sangat ingin menyerah dengan kondisi floor yang sebegitu rumitnya (menurut saya). Namun ketika ajukan resign ke team leader dan Manager operasional, mereka menahan dan menawarkan ambil unpaid leave saja selama 2minggu untuk masa penyembuhan. Oiya, Pada saat itu BKN sudah umumkan hilal untuk pelaksanaan tes SKB, yang mana jika dilihat dari rundownnya, semua proses akan selesai sampai proses penetapan NIP pada awal desember 2020. Dengan berbagai pertimbangan tersebutlah akhirnya saya ambil tawaran tersebut. Meskipun membulatkan tekad bahwa lulus atau tidak lulus nantinya saya akan hanya bekerja didunia per-call center-an ini untuk menghabiskan masa kontrak sampai oktober 2020 mendatang, Tapi keadaan berkata lain, setelah unpaid leave tersebut selesai dan mulai onduty kembali, hanya dalam 1 minggu dengan keadaan floor yang masih sama, dan mungkin mental saya yang benar-benar sudah tidak nyaman dengan pekerjaan ini, saya kembali drop, dan akhirnya langsung mengundurkan diri saat itu juga dengan segala resiko yang saya ambil. Akhirnya 25 juli 2020, saya sah menjadi pengangguran. Hiks

Awal-awal resign saya gunakan untuk mengistirahatkan fisik yang lelah, menata pikiran dan meluruskan mental yang sempat semerawut, perlahan saya kembai menemukan semangat saya untuk memulai belajar mempersiapkan diri mengikuti tes SKB. Dan juga mulai kembali mencari berbagai macam lowongan kerja, karena saya masih butuh pemasukan, hehe. Banyak panggilan kerja yang saya dapatkan, bahkan ada salah satu perusahaan properti yang menghubungi saya duluan via LikendIn, karena tertarik dengan pengalaman saya, sampai yakin sudah ditahap 80% penerimaan, malah saya yang galau. Saya merasa harus jujur kepada HRD nya bahwa saat ini saya adalah salah satu peserta SKB cpns, agar jika memang jadwal SKB telah keluar nanti saya mudah mendapat izin untuk mengikuti setiap prosesnya.. tapi, seperti yang kita ketahui, perusahaan merekrut karyawan bukan hanya untuk sementara, akhirnya sesuai yang saya bayangkan, mereka mengirim email hasil rekrutmen, dengan mengatakan bahwa saya belum bisa memenuhi kualifikasi mereka. yasudah, saya maksimalkan waktu yang ada untuk mulai mempelajari hal-hal terkait SKB. 

dokpri
dokpri
Baiklah mesikpun mulai mumet karena tagihan sudah mulai memanggil, tapi tidak bisa melakukan apapun, akhirnya saya hanya berusaha memfokuskan diri untuk terus mepelajari berbagai macam materi yang sekiranya akan keluar pada tes SKB. Akhirnya tanggal 19 Agustus 2020, Kemenperin mengumumkan secara resmi teknis pelaksanaan SKB. Ditengah kondisi Pandemi Covid19 dengan jumlah kasus yang semakin tinggi setiap harinya, demi kebaikan bersama Kemenperin memutuskan untuk melaksanakan seluruh rangakaian SKB dilaksanakan secara online !! yang mana menurut saya, Kemenperin melakukan hal ini pun untuk mendukung gerakan Revolusi Industri 4.0 yang mana mengedepankan penggunaaan tekhnologi digital. Namun ada dimana kita tetap harus ke titik lokasi hanya untuk menyerahkan hasil tes grafis (salah satu rangkaian psikotest).

Jadwal SKB Kemenperin dilaksanakan dari tanggal 2 september 2020--24 September 2020, dengan teknisnya sebagai berikut :

  • Tanggal 2-3 Sept 2020, Jadwal Psikotes dilaksanakan dengan waktu yang serempak seluruh Indonesia.
  • Tanggal 4-7 Sept 2020, peserta diminta untuk mengantarkan hasil tes grafis ke titik lokasi yang sudah di tentukan sebelumnya dengan protokol kesehatan yang ketat.
  • Tanggal 8-15 Sept 2020, jadwal LGD yang dipisah waktu pelaksanaannya, dengan 3 atau 4 sesi per harinya.
  • Tanggal 8-24 Sept 2020, jadwal Wawancara/Tes Mengajar yang dimulai dari 09.00 - 15.25. tiap peserta diberikan waktu 25menit per orang.

Jadwal yang saya dapatkan adalah Tanggal 2 untuk psikotest, Tanggal 9 untuk LGD, dan tangal 14 untuk wawancara. Lalu merasa bersyukur, Allah begitu baik, DIA menyuruhku fokus untuk belajar SKB, dan mungkin kalau aku masih bekerja, akan sangat sulit untuk menyesuaikan jadwalnya.

Dengan diumumkannya jadwal dan teknis pelaksanaan SKB, kami para anggota grup semakin bersemangat untuk belajar. Bahkan kami sampai rutin melakukan zoom meeting untuk belajar bersama secara daring. Jarak tidak bisa memisahkan kita, pendidikan, usia dan sudut pandang serta perbedaan lainnya membaur menjadi satu dengan semangat yang sama. Saya sangat kagum dengan mereka yang terus berbagi tanpa diminta. Seperti yang dijadwalkan, awalnya kami hanya fokus membahas soal-soal psikotest. Info yang kami terima, bahwa vendor yang bekerjasama dengan kemenperin adalah dari FristASia, yang mana infonya vendor ini salah satu dari yang terbaik yang dalam mengadakan psikotest online, dan gosip yang beredar soal-soalnya  juga tidak mudah. Namun tanpa lelah kami terus belajar.

belajar-psikotest-5ff9eea48ede485a4b63a252.jpeg
belajar-psikotest-5ff9eea48ede485a4b63a252.jpeg
 Akhirnya tiba ditanggal 1 september yang mana sesi psikotes akan segera dimulai. Seperti yang selalu dianjurkan, sebelum psikotest harus istirahat yang cukup, tapi malam itu saya terus overthinking, sudah siap-siap tidur dari jam 10 tapi nyatanya jam 12 saya masih terbangun. Saya paksakan untuk tidur dan menyalakan alarm sekitar jam 3 pagi, dengan niat sholat tahajud untuk merayu Allah agar dilanncarkan tes besok pagi. Tapi tidur saya pun tak bisa nyenyak, saya terbangun sekitar pukul 02.30, akhirnya bergegas melaksanakan sholat tahajud dan bermaksud kembali tidur. Tapi apalah daya benar-benar tak bisa tenang, tiba-tiba saya merasa lapar, tapi saat itu masih menunjukan pukul 03.40 saya yakin nenek saya juga belum masak, tp rejeki saya nemu mie cup ditas saya, akhirnya saya makan deh wkwk. Karena abis makan mata saya makin seger, yasudah saya memutuskan untuk mandi, sholat subuh dan mencoba kembali membaca-baca materi untuk persiapan tes di jam 8 nanti.

dokpri
dokpri
Dari jam 7 sudah saya siapkan semuanya, karena disarankan sudah standby 30menit sebelumnya. Pastikan laptop dekat dengan charger, koneksi internet tersambung dengan baik, dan saya menyiapkan headset juga. Saya sudah buka link zoom yang diberikan, Akhirnya jam 8 kurang 15 menit zoom nya tersambung dengan para panitia. Awalnya kita masuk ke 'main room' dan dipisah-pisah sekitar 15 atau 20 orang per room nya. Ketika sudah dibagi per-room, panitia mengabsen dengan menunjukan kartu ujian, dan memastikan wajah kita sama dengan yang dikartu. Untuk menghindari kecurangan, peserta wajib mengaktifkan kamera dan suara pada aplikasi zoom nya selama tes berlangsung. Peserta diberikan akses untuk login dan memulai tepat pada jam 8. Tapi kode login saya bermasalah, ketika teman-teman yang lain sudah bisa mulai, saya diminta menunggu dan coba secara berkala, sudah lewat 10menit saya terus koordinasi dengan panitia melalui  chating bahwa saya belum bisa login. Akhirnya di menit ke 15 baru saya bisa masuk dan memulai test nya. Ada 4 model psikotest yang kita kerjakan, masing-masing ada waktunya. Tidak jauh berbeda dari apa yang kami pelajari, namun ada 1 test, yang membuat kami para peserta cukup heboh pada akhirnya, *maaf bagian ini saya sunting karena khawartir melanggar pakta integritas yang telah kami tandatangani*

 Setelah semua selesai mengerjakan tahapan tes tersebut, kita secara bersamaan memulai kembali untuk tes grafis, yaitu tes menggambar orang, dan jelaskan siapa orang tersebut, sebutkan kelemahan dan kelebihannya. Ya ampun, saya gak bisa gambar, tapi saat belajar  di grup teman-teman menginfokan bahwa tes ini bukan penilaian untuk gambarnya, tapi untuk mengetahui bagaimana sikap kita dari goresan pensil kita, waw ilmu psikologi keren yaa.. hehe. Lalu yang sudah selesai, peserta wajib menunjukan gambar tersebut ke kamera, dan panitia akan melakukan screenshoot, nantinya gambar ini harus dikirim ke titik lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya, jadi peserta tidak boleh menyerahkan gambar yang berbeda dengan yang sudah di screenshoot oleh panitia. Yuhuu sekitar jam 11.30 akhirnya tes selesai, setelah kami mengisi absensi di link yang diberikan panitia kami dipersilahkan untuk leave room. Okeh gaes selesai untuk hari itu, setelah sholat zuhur dan makan siang,  saya yang belum tidur sejak semalam, langsung dendam dan menuju kasur. Hehe

Tanggal 4 September 2020, waktu untuk mengirimkan tes grafis sudah dimulai, dan karena titik lokasi yang dekat, saya bergegas hari itu juga, berharap bisa bertemu dengan teman-teman digrup, tapi karena ada satu teman seperjuangan yang cantik dan baik hati, yg mau mampir kerumah, akhirnya saya telat deh buat ketemu teman-teman yang lain. Hehe terimakasih Santa lusiana yang sudah mau mampir kerumah.

dokpri
dokpri
Waktu terus berjalan. Saya dan teman-teman di grup sadar, harus segera move on dan fokus ke pembahasan metode LGD. Karena LGD dibagi banyak sesi, jika kita zoom bareng-bareng rasanya akan kurang efektif. Akhirnya berinisiatif membuat grup latihan LGD sesuai tanggal. Lagi-lagi saya kagum dengan mereka, dari ratusan member grup memang selalu saja ada yang menjadi silent readers, namun ketika akhirnya ada grup kecil ini, mereka muncul dan banyak memberikan saran-saran yang sangat informatif. Kurang lebih 3x latihan LGD melalui zoom, tidak jarang kita zoom sampai tengah malam. Saking asyik nya ngobrol bareng mereka. Rasanya seperti punya sahabat dekat dari berbagai kota, benar-benar bersyukur bisa bertemu dengan mereka. Di grup itu pastinya banyak yang bertemu dengan saingan masing-masing, entah saya harus bersyukur atau tidak, sampai proses SKB selesai, kedua saingan saya tidak pernah masuk grup tersebut. Jadi saya belum kenal bagaimana karakter mereka.
dokpri
dokpri
Tanggal 9 September, jadwal LGD saya jam 10.00, kami dibagi 5orang per tim, kebetulan sekali saya 1 grup dengan saingan saya a.n veronika, dan 1 lagi ka Lusi yang sebelumnya memang sudah sering komunikasi via instagram. Lalu dengan 2 orang laki-laki yang saya lupa namanya, hehe. Kami diberi waktu 40 menit utk melangsungkan LGD, yang mana 15menit pertama kita diminta utk membaca artikel dan memberikan tanggapan serta analisis SWOT terhadap issue dalam artikel tersebut. Kemudian 20menit untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan inti-inti dari pendapat yang kita sampaikan. Dan 5 menit terakhir, salah satu peserta harus bisa memberikan kesimpulan terhadap panitia. Terimakasih untuk rekan-rekan LGD ku semuanya, what a great job !! alhamdulillah diskusi berjalan secara kondusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun