Hai, rasanya sudah lama sekali meninggalkan dunia tulis menulis, ceritanya sih sedang berjuang untuk merubah kehidupan yang biasa-biasa saja, agar suatu hari bisa menjadi luar biasa.
Kenalan lagi deh, saya Nisa, wanita yang sudah tidak bisa dibilang remaja tapi belum mau dibilang tua hihi. Yups pada saat saya menulis ini usia saya beranjak ke angka 28tahun, saya ingin flashback ke beberapa tahun silam dan menuangkan ceritanya dalam tulisan ini. Yang akan saya fokuskan pada hal yang saya sebut "Menapaki Karier demi Mencapai Impian".
Saya lulus SMK tahun 2010 , bisa dibilang akademik saya cukup bagus, saya suka belajar, dan mau terus belajar, saya sangat amat ingin melanjutkan kuliah dan menyandang gelar sarjana nantinya, tapi keadaan belum meng-iya-kan keinginan saya tersebut.
Akhirnya alhamdulillah saya berhasil mendapat kerja pertama saya dalam waktu 1 bulan setelah lulus, didunia Retail fashion sebagai Fashion Assistant (SPG) untuk brand produk fashion wanita, penempatan disalah satu DeptStore Margo City.
Dengan potongan fisik saya yang 'Tinggi-Besar', ditambah seorang kenalan, saya ditawarkan untuk mengisi posisi 'Srikandi' (Security Wanita) yang kosong di DeptStore tersebut, dengan iming-iming pendapatan yang sudah pasti mengikuti UMR, saya yang berusia 18tahun saaat itu merasa sangat tertarik dan dengan mengikuti tahapan-tahapan interview akhirnya saya diterima untuk posisi tersebut.
Dengan berjalannya waktu, saya bersyukur karena saya bekerja diperusahaan yang mengizinkan karyawannya untuk bertumbuh dan berkembang, ditambah dukungan dari tim supervisor, banyak yang diperbolehkan untuk melanjutkan kuliah.
Akhirnya di 2011 saya beranikan diri untuk mendaftar di Universitas Pamulang, memilih jurusan Sastra Inggris tingkat S1, yang mana untuk biaya sangat terjangkau, sistem hari kerja untuk Srikandi yaitu 5-1 (lima hari kerja, kemudian 1 hari libur) yang mana untuk libur akan terus berputar harinya. Namun karena saya mengambil kelas karyawan (hanya hari sabtu) saya diubah jadwalnya menjadi 6-1.
Setelah berjalan satu semester, rencana yang tersisa hanyalah harapan, dipertengahan tahun 2011, entah apa disebutnya, berbagi saham atau menjual saham? Perusahaan bekerjasama dengan perusahaan malaysia, dan memutuskan untuk security diganti dengan yayasan.
Perusahaan tetap berlaku adil, membayarkan pesangon kepada karyawan yang statusnya sudah tetap, dan membayarkan sisa gaji bulan berjalan untuk karyawan yang kontrak. Saya yang masih memiliki sisa kontrak 6 bulan menerima sekitar 10juta pada saat itu, waw, Alhamdulillah, posisi nya mau lebaran kalau nggak salah, serasa rejeki nomplok kan? Hehe seneng, tapi sedih juga saya kehilangan pekerjaan. Hiks.
Sebagai kenang-kenangan uang tersebut saya belikan sebuah notebook dan Blackberry gemini, yang mana pada saat itu sedang booming, juga keperluan keluarga. Hmm iya saya gak pandai nabung hehe...
Dengan posisi jobless saya mulai bingung bagaimana untuk meneruskan kuliah, atau kembali mencari kerja. Tapi kalau gak kerja saya gak bisa bayar kuliah. Ya, akhirnya keadaan memaksa untuk memilih, saya kembali bekerja di dunia per-SPG-an yang mana sulit untuk dapat libur di hari sabtu, sedang tidak mungkin harus pindah ke kelas reguler malam atau siang karena jadwal kerja yang shifting. Sedih, pastinya! Tapi saya yakin masih ada harapan, karena untuk menimba ilmu tidak terbatas pada usia.
Sejak saat itu saya sering kali bergonta-ganti pekerjaan, di 2012 ke 2013 pun hampir 3 kali mengganti pekerjaan, dari menjadi admin sales di sebuah perusahaan kecil, kalau sekarang mungkin biasa di sebut start-up, lalu menjadi waitress di Playparq, daerah kemang, dan admin di sekolah musik dibawah naungan Yamaha Music. Alasannya, ada yang karena kemauan sendiri, ada yang karena kantornya bangkrut, huhu
Jujur orientasi saya bekerja saat itu hanya untuk mendapatkan uang, disaat brand-brand lain sudah berani membayarkan SPG nya dengan UMR Jakarta yang menembus angka 2.2jt, beserta insentif dan bayaran lemburnya, saya masih di bayar di angka 1.8jt. tanpa ada embel-embel lainnya.
FYI, didunia retail ini memang up and down, bisa saja brand kalian 'tutup counter' karena penjualan yang sedikit, tapi tidak perlu khawatir, selama kalian berada di dunia retail fashion, insya allah banyak sekali lowongan yang sama untuk mengisi kekosongan di brand lain.
Akhirnya 2013 akhir saya di tawarkan untuk melamar di brand Fashion Denim Pria yang cukup terkenal pada masa itu, bahkan lowongan di brand tersebut selalu jadi incaran para SPG lainnya karena memang pendapatannya yang diatas rata-rata.
Dengan referensi dari salah satu teman, saya diterima dengan mudah di brand tersebut, tapi saya ditugaskan penempatan DeptStore lain di Senayan City. Saya terima tantangan tersebut, karena saya cewek mandiri yang biasa kemana-mana naik motor, hmm Cuma ke senayan sih bukan apa-apa.
Alhamdulillah ketika kondisi mamah berangsur membaik, saya kembali mencari pekerjaan, dan di desember 2015 saya di terima kembali menjadi Fashion Assistant di salah satu Depstore di Kemang Village. Impian menjadi sarjana yang hampir terlupa karena terlalu asyik di dunia retail ini.
Namun ketika di Deptstore ini, alhamdulillah mendukung karyawannya untuk berkembang juga, banyak yang diberikan waktu untuk kuliah, akhirnya semangat saya untuk meneruskan pendidikan berkobar lagi, dan berusaha mengumpulkan uang untuk kembali berkuliah.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, sebelum Ramadhan tahun itu, saya kembali mencari pekerjaan yang orientasinya office hour, cari-cari di jobportal atau info dari teman-teman, saya terus mengirimkan surat lamaran.
Sampai akhirnya dipanggil untuk interview di perusahaan startup yang kantornya ada di gedung South Quarter Cilandak. Entah Cuma saya, atau diantara kalian pernah merasakan, 'ih gue pengen banget kerja di gedung yang bagus' haha, wajar kan ya? gak norak? Wkwk.
Yups saat sampai digedung tersebut saya merasa norak banget dan takjub dengan interior dari gedung nya dan langsung bersholawat serta berdoa dalam hati "Ya Allah, please saya mau kerja di gedung ini" hehe. Alhamdulillah allah mudahkan, cukup sekali interview saya, akhirnya saya dapat email yang menginformasikan bahwa saya di terima, dan mulai bekerja setelah libur lebaran.
Sumpah seneng banget akhirnya bisa kerja kantoran, yang libur sabtu-minggu. Entah kenapa yang saya rasakan ketika sudah di dunia per-SPG-an, sering kali ketika lamar dikantor, unjung-ujung nya selalu ditawarkan kembali menjadi sales. hiks
Yuhuuu... 11 Juli 2016 saya dterima sebagai Receptionist & Admin Support diperusahaan tersebut, startup dibidang web developer dan ternyata direkturnya bule ganteng bermata biru dari denmark hehe. (saya belum tau karena yang interview saya itu istrinya).
Teman-temanku nanya, "Kenapa hanya D3, tanggung banget?!" ya saya jawab, "biar usia 26tahun sudah punya ijazah baru!" iya itulah pertimbangan saya kenapa hanya ambil D3, karena sedih kalau liat lowongan kerja, minta lulusan S1 maks usia 27 bahkan ada yg 25, sedangkan saya sudah 24tahun.
cewe usia 24tahun baru masuk kuliah, waw jangankan tetangga, keluarga sendiri aja bilang "udah tua juga, bukannya cari pasangan yang bener, masih aja belajar mulu!!". Tapi saya memilih tutup kuping dan maju terus. Alhamdulillah semua berjalan lancar, baik kuliah ataupun kerjaan, tapi menjelang akhir 2017, perusahaan mulai goyang, project tidak banyak berjalan, satu persatu karyawan dikurangi.
Sampai suatu hari dibulan november, HR menginformasikan saya juga akan diberhentikan, dan dipersilahkan ambil izin jika memang mau interview di tempat lain.
Saya dan 2 orang lainnya diminta bekerja sampai tanggal 15 Desember 2017, dan tetap akan menerima gaji full diakhir bulan, sebagai kompensasi dari mereka yang menginformasikan ini secara mendadak.
Huhu jadi pengangguran lagi dengan posisi sudah berada di semester 3, sudah dipertengahan jalan, saya terus berusaha untuk mencari kerja, karena kebutuhan saya jadi memiliki banyak tanggungan yang hampir membuat stress karena pemberhentian kerja yang tiba-tiba tanpa punya tabungan.
Saya terjebak dalam hutang dengan bank, yang sampai saat ini masih saya bayarkan agar lunas. Untuk perihal ini tidak saya ceritakan lebih lanjut karena ini memang kesalahan saya dalam management uang yang buruk. Silahkan diambil saja pelajarannya, jangan menggunakan kartu kredit kalau tidak bisa mengelolanya.
Alhamdulillah kembali Allah kasih jalan, setelah 3 bulan menganggur, Maret 2018 saya diterima diperusahaan properti yang berada di Gunung Sindur bogor, alhamdulillah ditempatkan didivisi yang solid, juga dengan SPV dan Manager yang mensupport karyawannya untuk maju.
Diawali dengan posisi staff admin KPR, yang mengajakan saya untuk berkomunikasi dengan orang banyak dengan berbagai macam latar belakang, yang membuat saya semakin semangat untuk menjadi seseorang yang berarti dalam kehidupan.
Pertengahan 2019 saya mulai merasa tidak nyaman disana, keadaan dan lingkungan diluar divisi membuat saya seringkali mengeluh, namun terus bertahan karena perjuangan membuat Tugas Akhir tingkat D3 ini penuh support dari teman-teman sedivisi, namun hati saya saat itu dipenuhi oleh ego dan sedikit berpikiran jahat. Mau cepet-cepet lulus dan cari kerja lain dengan ijazah baru !!
Perjuangan saya untuk menyelesaikan kuliah memang berat sekali, namun memang pihak keluarga tidak bisa membantu banyak soal biaya, namun saya yakin doa mereka terus mengalir untuk saya, sehingga semua berjalan lancar. Alhamdulillah akhirnya 25 juli 2019, saya lulus sidang D3 dan sah memiliki gelar Ahlimadya.
Mengejar revisi dan itulah pertama kalinya saya meminta bantuan dari Papah saya untuk mencarikan biaya wisuda, sekitar 3juta. Pada saat itu entah kenapa saya bersikeras untuk mengejar wisuda di bulan Agustus. Padahal kampus saya melakukan wisuda sebulan sekali, karena saking banyak mahasiswanya. Yang ada dipikiran saat itu, biar ijazah segera keluar, cari kerja baru dan pengen coba ikut CPNS 2019 yang katanya akan dibuka mulai bulan oktober.
Akhirnya saya dapat kursi di Wisuda ke-55 yang akan dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2019. Jika Saya boleh berbangga, pada saat gladi resik, bukan main senengnya saat saya diinfokan bahwa saya menjadi Lulusan Terbaik dari jurusan D3 Sekretari di Wisuda ke-55 dengan IPK 3.98 . Saya memutuskan untuk tidak memberitahu mamah dan papah agar suprise pada hari H. Kebetulan tanggan 28 Agustus mamah berulang tahun, jadi sekalian bair jadi kado yang berkesan, pikirku.
Hari wisuda pun datang dan alhamdulillah mamah dan papah bener-bener tersenyum bahagia, saya yang selama ini belum bisa jadi apa-apa rasanya semakin optimis untuk mengejar mimpi-mimpi lain untuk membuat mereka terus tetap tersenyum karena saya.
Kami menemaninya semalaman secara bergantian, semua keluarga kami panggil dan berkumpul untuk medoakan. bukan tidak mau kita bawa ke rumah sakit, namun mamah pernah berpesan jauh hari lalu, "kalau mamah tiba-tiba drop, jangan dibawa kerumah sakit, mamah gak mau kaya si A dan si B yang bakalan di selang-selang" !!
Mengingat pesan itu kami akhirnya memutuskan memanggil dokter yang biasa kita berobat untuk datang ke rumah, dan dokter pun hanya bilang, temani dan doakan saja terus ya. hari terus memasuki sepertiga malam, rasanya sudah saatnya kami mengihklashkan, agar semua di lancarkan.
Kami terus bisikan kalimat-kalimat Allah ditelinganya, serta membicarakan hal-hal yang ingin kami sampaikan, berharap mamah masih mendengar dan bisa kembali bangun. Tapi semua sudah jalannya, akhirnya Selasa, 3 September 2019 mamah pergi tepat jam 7.20 pagi.
Baiklah, karena kehidupan terus berjalan, dan mulai kembali bekerja, tapi dengan keadaan yang sudah mulai tidak betah ditambah rasa kehilangan yang masih terus menempel, rasanya berat sekali untuk menjalani hari-hari.
Ahamdullilah begitu ijazah keluar, ada teman sharing info lowker, untuk posisi Call Center salah satu transportasi online, meskipun melalui outshorching, tapi sallary yang ditawarkan cukup menarik juga kantornya di jakarta, meskipun kembali shifting saya tetap ambil tawaran itu. Akhirnya per oktober 2019 saya pindah deh perusahaan tersebut. Tapi saya sempat berkata begini "ah setelah dari call center, insya allah jadi PNS !!"
Sebelumnya kurang minat karena gak pede juga Cuma punya ijazah smk. Akhirnya di 2019 saya coba ikut deh.. ini akan saya ceritakan di tulisan selanjutnya yaa.. spoiler deh, bahwa saya lolos seleksi CPNS 2019 (jadi silahkan tunggu cerita selanjutnya ya, buat kalian yang juga mau coba ikut CPNS).
Baiklah, beginilah kisah pengalaman kerja saya, terimakasih sudah membaca sampai akhir, tetap semangat mencapai mimpi mu, yang baik dari tulisan ini silahkan diambil, yang buruk silahkan jadikan pelajaran.
Memang berpindah-pindah kerja begini banyak dianggap tidak loyal dengan perusahaan, tapi kalau saya ambil sisi baiknya, saya belajar banyak dan jadi bisa multi tasking lhoo... hihi #peace #love and #gaul
With love,
Khoirunisa
19 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H