Sejak saat itu saya sering kali bergonta-ganti pekerjaan, di 2012 ke 2013 pun hampir 3 kali mengganti pekerjaan, dari menjadi admin sales di sebuah perusahaan kecil, kalau sekarang mungkin biasa di sebut start-up, lalu menjadi waitress di Playparq, daerah kemang, dan admin di sekolah musik dibawah naungan Yamaha Music. Alasannya, ada yang karena kemauan sendiri, ada yang karena kantornya bangkrut, huhu
Jujur orientasi saya bekerja saat itu hanya untuk mendapatkan uang, disaat brand-brand lain sudah berani membayarkan SPG nya dengan UMR Jakarta yang menembus angka 2.2jt, beserta insentif dan bayaran lemburnya, saya masih di bayar di angka 1.8jt. tanpa ada embel-embel lainnya.
FYI, didunia retail ini memang up and down, bisa saja brand kalian 'tutup counter' karena penjualan yang sedikit, tapi tidak perlu khawatir, selama kalian berada di dunia retail fashion, insya allah banyak sekali lowongan yang sama untuk mengisi kekosongan di brand lain.
Akhirnya 2013 akhir saya di tawarkan untuk melamar di brand Fashion Denim Pria yang cukup terkenal pada masa itu, bahkan lowongan di brand tersebut selalu jadi incaran para SPG lainnya karena memang pendapatannya yang diatas rata-rata.
Dengan referensi dari salah satu teman, saya diterima dengan mudah di brand tersebut, tapi saya ditugaskan penempatan DeptStore lain di Senayan City. Saya terima tantangan tersebut, karena saya cewek mandiri yang biasa kemana-mana naik motor, hmm Cuma ke senayan sih bukan apa-apa.
Alhamdulillah ketika kondisi mamah berangsur membaik, saya kembali mencari pekerjaan, dan di desember 2015 saya di terima kembali menjadi Fashion Assistant di salah satu Depstore di Kemang Village. Impian menjadi sarjana yang hampir terlupa karena terlalu asyik di dunia retail ini.
Namun ketika di Deptstore ini, alhamdulillah mendukung karyawannya untuk berkembang juga, banyak yang diberikan waktu untuk kuliah, akhirnya semangat saya untuk meneruskan pendidikan berkobar lagi, dan berusaha mengumpulkan uang untuk kembali berkuliah.