Mohon tunggu...
Ninin_Suryani
Ninin_Suryani Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis

Menikmati merangkai kata. Berbagi cerita dan pengalaman. Semoga apa yang dituliskan dapat bermanfaat bagi orang lain. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cahaya Biru di Malam Hari karena Gawai

25 Juni 2024   18:28 Diperbarui: 25 Juni 2024   18:30 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital saat ini, anak-anak semakin sering terpapar layar gadget seperti tablet, ponsel, dan televisi hingga larut malam. Penggunaan perangkat elektronik ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak, baik untuk tujuan pendidikan maupun hiburan. Namun, kebiasaan ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap pola tidur dan kualitas tidur mereka.

Pengaruh Terhadap Ritme Sirkadian

Ritme sirkadian adalah siklus tidur-bangun alami tubuh yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama cahaya. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu ritme sirkadian anak-anak. Cahaya biru ini menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Ketika anak-anak terpapar cahaya biru dari gadget sebelum tidur, produksi melatonin berkurang, membuat mereka merasa lebih terjaga dan sulit tidur pada waktunya. Gangguan pada ritme sirkadian ini dapat menyebabkan masalah tidur yang berkelanjutan, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.

Pengurangan Kualitas Tidur

Selain mengganggu ritme sirkadian, penggunaan gadget hingga larut malam juga berdampak langsung pada kualitas dan durasi tidur. Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas seperti bermain game, menonton video, atau berinteraksi di media sosial cenderung tidur lebih larut. Aktivitas ini tidak hanya memperpanjang waktu sebelum tidur, tetapi juga meningkatkan stimulasi mental dan emosional, membuat anak lebih sulit untuk menenangkan diri dan bersiap untuk tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar cenderung mengalami gangguan tidur, termasuk tidur yang tidak nyenyak dan sering terbangun di tengah malam. Selain itu, mereka mungkin merasa lebih lelah di pagi hari dan kesulitan untuk bangun, yang dapat mempengaruhi kinerja mereka di sekolah dan aktivitas sehari-hari lainnya.

Dampak Jangka Panjang

Dampak dari gangguan tidur ini tidak hanya terbatas pada kelelahan dan ketidaknyamanan sehari-hari. Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat berkontribusi pada masalah kesehatan yang lebih serius. Anak-anak yang mengalami gangguan tidur secara terus-menerus berisiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas, gangguan mood seperti depresi dan kecemasan, serta masalah perkembangan kognitif. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit.

Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini

Untuk mengatasi masalah ini, orang tua dapat mengambil beberapa langkah efektif:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun