Mohon tunggu...
Prapti Purwa
Prapti Purwa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Kekinian Tak Harus Mahal

21 November 2017   22:08 Diperbarui: 21 November 2017   22:17 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan kemajuan zaman, gaya hidup masyarakat pun turut berubah. Hal ini ditopang oleh perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat dan masif serta perubahan pola pikir masyarakat dari yang sekedar mementingkan urusan pangan, sandang, dan papan, lebih ke arah mencari jati diri.

Dewasa ini banyak orang yang hidup hanya untuk mengikuti tren yang sedang musim demi mengejar status ataupun pengakuan dari para pengikut di medsos. Jika kita cermati, demi status agar selalu tampil kekinian, mereka rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk mengejar pengakuan yang maha penting itu.

Betulkah masyarakat kini lebih suka easy going dan memburu kesenangan daripada njlimet memikirkan hari esok?

Lihatlah, rumah makan ataupun resto yang sedang ngehits tak pernah sepi pembeli, mal-mal penuh dan membuat pengunjung susah mencari tempat parkir, hingga tempat wisata di pelosok pun diburu dan dijelajah demi mendapat stok gambar yang cocok dipajang di medsos.

Fenomena sebagian anggota masyarakat yang lebih suka bersenang-senang ini tentunya akan mempengaruhi keluarga dan juga lingkungannya. Tak sulit, kok, mencari orang yang gemar meniru apa yang dilakukan sang idola agar sejajar statusnya dan dianggap kekinian.

Menurut saya, hal-hal seperti itu hanyalah membuang-buang waktu. Tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk tren atau gaya hidup. Tren akan selalu berganti dan saya tak akan sanggup untuk mengejarnya. Percayalah, orang tak akan pernah puas kalau hanya menuruti kemauan. Lagipula, saya tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang berharga ini hanya untuk mengikuti tren.

Jadi Diri Sendiri

Selama ini, saya jarang membeli baju. Untuk penampilan sehari-hari, saya "hanya" mengandalkan stok baju-baju lama yang ada di lemari pakaian. Di sinilah kreativitas saya ditantang. Saya harus bisa memadu-madankan pakaian yang ada dan menyesuaikannya dengan kegiatan yang saya ikuti. Agar tidak bosan dan untuk mempermanis tinggal ditambah aksesoris yang pas.

Terus terang, saya tak pernah punya baju yang betul-betul sedang menjadi mode. Saya sengaja memilih baju-baju yang berwarna netral dan berpotongan klasik agar awet dan tak lekang oleh waktu sehingga bisa dipakai sampai kapan pun. Oleh karena itu, saya harus betul-betul menjaga berat badan tetap stabil agar baju-baju lama tersebut tetap bisa dipakai.

Saya akui, keputusan saya ini tidak lazim di tengah gempuran media yang gencar mempromosikan produk fashion lengkap dengan iming-iming diskonnya. Saya tidak mau ambil pusing. GueBeda, saya punya gaya sendiri untuk tampil kekinian.

Bagi saya, lebih baik terus mengasah inner beauty yang berupa kepandaian, tata krama, maupun sederet keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kepandaian, saya harus banyak membaca. Saya tak segan keluar uang untuk membeli buku, berlangganan koran, dan majalah demi menambah ilmu. Intinya, saya senang belajar hal-hal baru agar pengetahuan senantiasa bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun