Mohon tunggu...
Niena suartika
Niena suartika Mohon Tunggu... Freelancer - good people

pus Ilu

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia Takkan Kalah dengan Dunia Luar

4 Maret 2019   11:34 Diperbarui: 4 Maret 2019   11:36 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udah lama saya tidak menulis di akun kompasiana. Kali ini saya tergelitik untuk menulis tentang persatuan dan kesatuan Indonesia yang kini mulai menjadi perbincangan, khususnya di kalangan elit kita. 

Karena setau saya, persatuan memang merupakan nilai terpenting bagi kita karena hanya di negeri ini banyak sekali penduduknya dan masing-masing memiliki banyak perbedaan. Jadi saya sedikit menulis ini untuk setidaknya, kembali mengingatkan mengenai pentingnya persatuan. 

Indonesia merupakan negara dengan ragam suku,  adat dan budaya yang paling besar di dunia. Selain memiliki jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia,  Indonesia juga memiliki lebih dari 700 suku, 1.100 lebih bahasa daerah,  dan enam agama yang diakui.  Jumlah ini cukup besar jika kita bandingkan dengan negara-negara lainnya.

Dari semua itu,  salah satu kekuatan yang membuat Indonesia tetap ada sampai saat ini yaitu persatuan. Presiden Joko Widodo sendiri pernah mengatakan bahwa persatuan Indonesia merupakan modal utama bangsa kita. Tanpa bersatu,  negeri ini tidak mungkin bisa merdeka dan maju membangun negaranya untuk dapat bersaing dengan negara lain.

Saya masih ingat beberapa kali Presiden Jokowi pernah bercerita mengenai pertemuannya dengan Presiden Afganistan, dimana mereka sangat takjub dengan kekuatan yang ada di Indonesia.  Kekuatan itu bukan berupa senjata militer yang hebat,  akan tetapi persatuan bangsa Indonesia. Karena di Afganistan sendiri hanya memiliki 7 suku,  namun mereka tidak pernah bisa bersatu sehingga sering terjadi perpecahan.

Persatuan ini juga kerap ditegaskan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Dia sendiri selalu melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama demi menyampaikan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.  

Dia mengatakan bahwa sebagai bangsa Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika, sudah menjadi tugas kita semua sebagai Warga Negara Indonesia untuk membina diri agar dapat mengolah berbagai potensi alam dan potensi bangsa ini menjadi negara yang maju dan sejahtera.

"Hanya melalui pendidikan yang maju lah, maka bangsa ini akan dapat menjadi bangsa yang besar, bangsa yang bersatu,  bangsa yang dapat mengolah potensi alamnya yang sangat kaya," katanya dihadapan 70.000 santri/santriwati, para Alim Uama, Pengasuh Pondok Pesantren dan masyarakat Malang pada acara Haul Maha Guru Al-Ustadzul Imam Al-Habr Al-Quthub Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al Alawy ke 58 di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqhiyyah, Jawa Timur,  beberapa waktu lalu.  

Peran persatuan memang menjadi sangat penting ketika tantangan sudah mulai berubah. Saat ini, tantangan mulai semakin kompleks atau kata kerennya multidimensional. Tantangan itu tidak terlihat,  berbeda pada jaman saat Indonesia ingin meraih kemerdekaan karena bisa dihadapi dengan agresi militer. Namun saat ini,  bangsa Indonesia sendiri bahwa bisa menjadi musuh bagi negerinya sendiri.

Contoh paling nyata dan saat ini sudah sering terjadi yaitu penyebaran berita hoax atau bohong. Kasus yang masih saya ingat dengan jelas yaitu kasus Ratna Sarumpaet yang sempai menggegerkan negeri ini,  padahal dia hanya operasi plastik,  namun karena didukung sejumlah politisi dan aktris kasus itu sempat ramai.  Kasus Ratna ini hanya sedikit dari berbagai tantangan dan ancaman bangsa ini,  seperti kasus illegal fishing,  illegal mining,  terorisme, radikalisme,  narkotika,  dan sebagainya.

Namun meski begitu, bukan Indonesia jika tidak bisa menyelesaikan kasus-kasus tersebut.  Bahkan dari berbagai survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei internasional, Indonesia dijadikan sebagai negara dengan tingkat keamanan nomor 9 di dunia. Selain itu,  Indonesia juga menjadi negara tujuan investasi kedua dunia,  dan negara dengan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahnya nomor satu di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun