Mohon tunggu...
Daniel PoyLado
Daniel PoyLado Mohon Tunggu... Freelancer - Tenaga lepas yang bekerja untuk Tuhan dan sesama serta dunia

Murid Tuhan.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mungkin di Mana

28 Juli 2020   22:39 Diperbarui: 28 Juli 2020   22:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati berkalut tanya tentang ke mana arah kaki melangkah

Semua melihat berebut tanya dan terus bertanya tentang waktu

Sesuatu yang belum bisa dipastikan meski terus berjalan lalu

Mungkinkah terus mengikuti derasnya waktu dalam nada hati yang tertahan

Engkau yang kubanggakan selalu ada di horison hari

Mendalami dan meresapi nikmat cintamu membawa hati terus bergelayut

Di mana sebenarnya semua jawab diselesaikan

Masing-masing bebas menilai dan memutuskan

Menjalanimu itu milik sendiri dan bukan karena paksaan

Engkau memang selalu kebanggakan dan kiandalkan

Hati dan jiwa terkadang hampa tak berisi melihat semuanya

Engkau yang telah memeluk dan merengkuh hati dengan setiamu

Hingga aku belum bisa tahu ke mana terus berlangkah

Apa mungkin harus melewati lembah dan tanjakan harapan yang penuh

Engkau selalu ada menemaniku untuk berlangkah kembali

Hanya sedikit banyak dari semua yang selalu mengajak aku untuk pergi

Aku tahu ke mana arah sebenarnya aku tapaki meski dengan segalaku yang terbatas

Menjadi sempurna aku tidak akan bisa karena penuhku dalam kepingan tanah

Aku akan berusaha sejauh bisa untuk menjaga jiwa dan hati dengan setia dan taatmu

Hidup ini telah mengajarkan segalanya meski semua penuh dengan keterbatasannya

Aku sudah memiliki sebuah pilihan yang pasti dan jelas bagi hidup

Menjagaku dan menjagamu selalu dalam setia dan penuh perjuangan

Mungkin melalui cara dan jalan ini semua kasanah jiwa menjadi nyata

Apakah sesungguhnya yang mesti dibela dari semuanya itu

Kehidupan ini selalu berubah karena kita tidak akan pernah tetap sama

Menjalanimu terkadang menuntut diri yang tidak waras demi semua yang selalu waras

Hidup ini selalu memiliki teka tekinya sendiri yang tak pernah selesai terbahas

Menjalanimu selalu membahasakan misteri yang murni lagi suci

Rahasia hidup selalu berwarna meski isi kepala selalu menggugat pilihan dan keputusan jiwa... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun