Penyair itu telah pergi
Kata-kata bernyawa terus menyalin hujan bulan juni
Kau telah membahasakan hidup dengan jujur dan telanjang
Masing-masing orang mengenakannya sebagai pakian jiwa
Kata-katamu terus menerangi lorong hati
Nyawa dayamu mengekalkan semangat dalam menulis
Sang pemilik bulan juni telah tiada
Kau pergi setelah hujan bulan juni terus turun
Antara bulan juni dan juli cerita hidup menyatu
Kau telah menulis kehidupan hingga kami terus membacanya
Hujan bulan juni tidak berakhir meski penyairnya harus menada hujan bulan juli
Terima kasih sang penyair kata yang terus memberi tetes hujan hingga kembali kepadaNya
Untukmu Bapak Sapardi Djoko Damono
Selamat memasuki ribaan hati Pemilik Hujan Semesta.....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H