Mohon tunggu...
Daniel PoyLado
Daniel PoyLado Mohon Tunggu... Freelancer - Tenaga lepas yang bekerja untuk Tuhan dan sesama serta dunia

Murid Tuhan.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dunia Berduka

31 Maret 2020   22:50 Diperbarui: 31 Maret 2020   23:11 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duniaku menangis

Meratap hidup yang hilang

Jutaan nyawa berjarak pergi

Melarikan diri menjauh sejauhnya

Mengejar hidup yang letih

Tertatih menuju kematian

Hadirmu bagaikan malaikat maut

Memangsa ganas nyawa insan

Kami terkapar tak bernyawa

Masing-masing menggugat diri

Di manakah salah dan dosa

Siapakah asal semua itu

Malaikat maut

Kami telah kehilangan segala

Ribuan doa dan madah sujud berpadu

Merindu damai dan kehidupan

Kami masih mencintai dunia ini

Kami masih mencintai hidup ini

Mengapa engkau merenggut begitu pedih

Kami tak sanggup mengelak lagi

Kami tetap rapuh lagi terbatas

Tuhanku...

Mungkinkah Engkau kembali

Memulihkan duka duniaku

Hanya padaMu talu hati berpeluh

Merengkuh harap dalam nada berserah

Mungkinkah hati dan jiwa dapat bersua

Melantunkan doa dan madah kepadaMu lagi

Bukan dalam kekosongan dunia

Tapi dalam diri yang hidup...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun