Mohon tunggu...
Nidya Utami
Nidya Utami Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis bagiku kayak berenang, kita menyelam dalam nyari sesuatu dan keluar air untuk napas lalu nyelam lagi. Jadi daripada bakat mari kita sebut nulis itu keterampilan yang mungkin sekali untuk dilatih tiap hari

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendekatan Otodidak Multidisipliner untuk Menghadapi Perubahan Sosial Ekonomi di Era Intelejensi Artifisial

19 Juni 2024   11:58 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Punya kecenderungan belajar secara otodidak multidisipliner dari keci atau bahasa mudahnya multitasking mendalam itu baik sekali dan untuk beberapa orang merupakan sesuatu yang diimpikan. Apalagi sampai nyaris bisa dikategorikan polymath(serba bisa dengan kemampuan cukup mendalam di kebanyakan keahlian)meskipun lebih banyak yang identifikasi sebagai jill of all trades, master of none. Kenapa menjadi serba bisa itu berguna di kehidupan sehari-hari? 

Bukankah kebijaksanaan umum agar semua orang menjadi spesialis di bidangnya dan bekerja sama untuk menutupi titik buta? Itu hanya relevan di era perpustakaan. Di masa dimana informasi kredibel bisa dicek dalam hitungan detik, pendekatan spesialis sudah kehilangan maknanya.

Saya ingin mendedah manfaatnya secara holistik, tak hanya berkutat pada mencari uang. Saya rasa cara saya hidup ini sangat berguna untuk tidak tenggelam di era intelejensi artifisial. Sebab musuh terbesar dari masa abundans informasi adalah hoaks, dan dengan mengasah pribadi serba tahu secara sungguh-sungguh, menangkis hoaks bisa jauh lebih mudah dari yang dikira. 

Serba tahu selalu identik dengan overthinking dan terkesan negatif, malah ada yang bakal menganggapnya sombong dan tidak kooperatif karena tidak memberi ruang bagi diskusi yang sama rata. Padahal, dengan mengasah pribadi serba bisa, kita jadi punya insting akan informasi yang tidak dapat dipercaya. Makanya hoaks yang bakal hinggap di orang awam dengan mudahnya dan merusaknya tanpa sadar, dapat dihindari.

Pemanfaatan internet bisa maksimal dengan menganggapnya narasumber gratisan untuk suplemen mengasah keahlian secara mandiri, tapi tentu semua ada konsekuensi. Karena internet itu sejatinya gratis, konsekuensinya adalah penyerapan materi penuh distraksi jadi diperlukan disiplin yang tinggi dan fleksibilitas agar bisa memahami materi yang diinginkan.

Ada juga anggapan bahwasannya serba bisa atau serba tahu dalam perihal ilmu berarti seseorang yang secara fisik tidak peduli atau malah jadi sulit bergaul. Ini jauh dari kenyataan. Sebab, pertama-tama, untuk mampu menyerap sebegitu banyak informasi bertolak belakang, diperlukan kebugaran fisik agar bisa menjaga rentang konsentrasi dalam waktu yang lama untuk hapal luar kepala informasi inti. 

Sedangkan menjadi serba tahu membuat seseorang bisa menyambung bercakap-cakap dengan siapapun, sehingga kesadaran akan sosial dari variasi kelompok menjadi sangat luas sehingga mencapai kesimpulan menjadi lebih gampang mendekati kebenaran hakiki dan kebijaksanaan yang berbasis data yang bisa dipercaya serta merta berguna untuk mind, body and soul.

Daripada berkeluh kesah tentang internet dan intelejensi artifisial membuat manusia menjadi malas dan sangat bergantung pada teknologi, mungkin sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lain seperti kursus perlu mengajarkan sikap belajar lebih modern yang orientasi otodidak multidisipliner. 

Dengan begini, generasi penerus bangsa menjadi karakter pengguna internet secara optimal, dimana informasi internet dan intelejensi artifisial bukanlah dimakan bulat-bulat tapi menjadi tambahan yang diperlukan untuk tindakan-tindakan empiris dan berbudi luhur. 

Perubahan sosial ekonomi yang masif akibat teknologi bisa dihadapi dengan lebih tepat guna, penyesuaian dengan zaman sekarang tidak menimbulkan keluh kesah lagi, terhindar dari nostalgia prestasi orang di masa lalu dan malah menjadi berprestasi di bidang-bidang baru yang muncul di masa kini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun