Mohon tunggu...
Nidya Utami
Nidya Utami Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis bagiku kayak berenang, kita menyelam dalam nyari sesuatu dan keluar air untuk napas lalu nyelam lagi. Jadi daripada bakat mari kita sebut nulis itu keterampilan yang mungkin sekali untuk dilatih tiap hari

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Mengelola Perasaan?

17 Oktober 2022   12:13 Diperbarui: 17 Oktober 2022   12:58 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang tidak mengerti cara mengurus perasaannya. Bagi yang sudah mengertipun perlu perkembangan berkelanjutan agar perasaan tetap seimbang yang berdampak pada produktifitas. 

Ritme perasaan sangat memengaruhi pikiran, maka agar bisa mengambil keputusan terbaik, diperlukan manajemen perasaan yang efisien. Banyak orang kerap memendam perasaannya saja sebagai strategi agar bisa tetap bekerja lantaran meremehkan kekuatan perasaan. 

Ini justru berakibat buruk ketika perasaan yang dipendam semakin menumpuk hingga meledak akhirnya. Mengelola perasaan itu memang tidak gampang, tapi ada beberapa kiat yang bisa dipakai untuk mulai terampil mendedah perasaan sendiri dan tak hanya bergantung dukungan orang luar.

Cara paling mudah tentunya adalah bikin diari. Sering terjadi salah arti tentang bagaimana membuat diari yang benar. Padahal tak ada aturan khusus untuk membuat diari pribadi. 

Tulislah diari sebagai alat untuk introspeksi dan mengenali diri sendiri. Rutin membuat diari bakal melatih kita agar sadar perasaan-perasaan yang meliputi, pemicunya apa, dan melihat pola-pola perasaan supaya bisa mencegah keterpurukan sebelum terlanjur berkubang.

Taktik lainnya agak sedikit aneh, tapi terapi bicara sendiri dinilai mampu untuk membantu mengendalikan perasaan serta merta kebebasan menyebut perasaan paling memalukan sekalipun dan latihan mengekspresikan diri dengan lebih baik. 

Sebisanya dalam situasi tidak ada gangguan, sendirian bicara bebas kepada dinding, atau mungkin bisa juga direkam agar coba mengevaluasi sikap kita dilain waktu. Gunakan taktik ini senyaman mungkin dan tak usah merasa harus langsung paham perasaan sendiri. Biarkan diri melantur. Semua adalah proses.

Terapi melalui berkreasi seni sudah terbukti sains dapat mengelola perasaan. Tak perlu harus dengan grup agar tak ada keinginan bersaing. Curahkanlah perasaan sesuai kehendak masing-masing dengan medium lukisan, puisi, fotografi, desain grafis, atau apa saja aliran seni yang menarik hati. 

Hasil karya tak harus bagus, dan juga tak perlu ditunjukkan ke siapapun. Toh tujuannya adalah mengeluarkan uneg-uneg. Karya seni kita juga dapat menjadi bahan renungan di kemudian hari agar lebih memahami perasaan sendiri.

Self spa juga adalah trik jitu untuk mengelola hati. Dengan tekun luluran, masker rambut, masker wajah, momen perawatan tubuh bisa dinikmati sembari merenung. Seperti kata pepatah 'tubuh yang sehat adalah jiwa yang sehat'. 

Mengelola perasaan adalah proses seumur hidup. Terpaan hidup dan pengalaman baru bakal menuntut kita untuk terus cari tips-tips demi menjaga batin agar kuat menghadapi hari. Kadang kita salah langkah dan terjebak perasaan galau, tapi maju adalah satu-satunya cara keluar dari kegalauan. Pantang menyerah dan jagalah hati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun