Mohon tunggu...
Nidya Utami
Nidya Utami Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis bagiku kayak berenang, kita harus punya napas panjang untuk merenung panjang demi sebuah tulisan bagus.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Apakah Paraben Aman?

11 Oktober 2022   08:26 Diperbarui: 11 Oktober 2022   08:28 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memakai skincare bukan karena gemar tapi akibat perlu. Merawat kulit adalah pertahanan diri krusial, maka aku sering membiasakan diri membaca komposisi di belakang kemasan untuk memastikan kebutuhanku. 

Misal ascorbyl sudah kutanda sebagai vitamin C. Salcylic acid untuk perawatan jerawat. Niacinamide yakni vitamim B3. Tapi ada komposisi yang dikitari banyak rumor sekarang ini, yakni paraben atau pengawet sintetis. 

Silahkan cek bagian belakang wadah skincare mu. Paraben adalah zat yang sering jadi komposisi di skincare. Paraben adalah pengawet yang dituduh menstimulasi hormon esterogen hingga dikira bisa sebagai penyebab kanker. 

Meski aku paham kekhawatiran kekinian terkait bahan-baham sintetis, paraben masih digunakan sampai sekarang. Sebagian produsen dan penggemar skincare punya dilema tentang paraben.

Paraben sebenarnya adalah zat yang alami muncul di buah beri. Lalu ilmuwan di laboratorium membuat tiruan paraben yang jadi bahan pengawet varian produk dari skincare, sampo hingga soda dan banyak lagi. Ini untuk menghindari produk dengan kandungan air menjadi berjamur. 

Malahan, produk perawatan kecantikan alternatif lain yang konsentrasi minyak esensialnya tinggi sering memicu alergi daripada paraben tiruan dalam jumlah sedikit di produk-produk skincare biasa.

Paraben telah digunakan selama 100 tahun untuk bahan pengawet beragam produk(dan di tahun 2012 evaluasinya telah diulang dan tetap dinobatkan sebagai bahan yang aman). 

FDA, yang merupakan institusi yang menangani urusan keamanan produk, menyatakan belum menemukan jurnal saintifik cukup terpercaya akan bahaya paraben namun bakal melakukan investigasi berkelanjutan mengenai isu yang sedang marak ini.

Paraben yang paling umum ditemukan adalah metylparaben dan propylparaben. Rumor bahaya paraben ini awalnya memengaruhiku, tapi akhirnya aku memutuskan untuk terus saja memakai produk dengan paraben sebab kunilai tidak muncul efek apa-apa padaku. 

Pun komposisi ini tak bisa dihindari sebab dipakai di banyak sekali produk untuk menjaga integritas keawetannya. Tentu saja, agar kualitas produk pabrik terjaga dalam jangka waktu cukup lama yang merupakan daya tarik produk pabrik massal, penggunaan pengawet sintetis tak terelakkan yang juga memastikan harganya tetap ekonomis. 

Mungkin kedepannya bakal ada penemuan baru untuk bahan pengawet yang lebih modern dengan campuran organik(kini ada perusahaan kosmetik yang pakai konsep self preserving menggunakan kombinasi balans dengan madu)dan tidak memicu ketar-ketir konsumen kekinian akan paparan sintetis dimana-mana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun