Mohon tunggu...
Nidya Putri Yudhani
Nidya Putri Yudhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tantangan Terbesar Indonesia 2045: Mampukah Kita Menyediakan Air Bersih?

7 September 2024   23:37 Diperbarui: 8 September 2024   01:02 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Air Bersih untuk Pembangunan Berkelanjutan

Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak tergantikan bagi kehidupan manusia. Lebih dari sekedar kebutuhan biologis, air bersih berperan penting dalam mendukung banyak aspek pembangunan suatu negara. Ketersediaan air bersih yang cukup dan pemerataan akses tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, perlindungan lingkungan, dan bahkan pendidikan. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Indonesia perlu memastikan bahwa seluruh warga negaranya memiliki akses terhadap air bersih dalam jumlah yang cukup.

Tantangan Penyediaan Air Bersih di Indonesia

Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan air bersih bagi seluruh penduduknya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air bersih tentu akan semakin meningkat. Pada tahun 2022, produksi air Indonesia diperkirakan mencapai 5.267,5 juta m^3 , meningkat 0,28% year-on-year. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih semakin meningkat, namun tantangan masih tetap ada, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.

Kemajuan dalam Akses dan Produksi Air Bersih

Tren positif lainnya adalah masyarakat kini memiliki akses terhadap air minum yang cukup. Selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2018 hingga 2022, akses masyarakat terhadap air minum yang cukup meningkat sebesar 8,5%. Pada tahun 2021, akses terhadap air minum yang cukup diperkirakan mencapai 96% di perkotaan dan 83,91% di perdesaan. Namun perbedaan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih menjadi tantangan yang harus diatasi.

Kapasitas produksi penjernihan air di Indonesia juga meningkat signifikan. Kapasitas produksi air pada tahun 2020 sebesar 188.096 liter/detik meningkat menjadi 197.465 liter/detik pada tahun 2021. Jumlah air yang disalurkan mencapai 4.350.726 m^3, menunjukkan upaya pemerintah dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan distribusi air ke seluruh pelosok tanah air.

Sanitasi Layak dan Kesehatan Masyarakat

Selain akses terhadap air bersih, sanitasi yang memadai juga menjadi perhatian utama dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045. Sanitasi lingkungan yang baik berkaitan erat dengan kualitas hidup masyarakat. Pada tahun 2021, proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak di perkotaan diperkirakan mencapai 83,58%, sedangkan di perdesaan diperkirakan meningkat menjadi 75,95%. Meskipun pencapaian-pencapaian ini mengesankan, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, memiliki akses yang sama terhadap fasilitas sanitasi yang memadai.

Krisis Air Bersih: Penyebab dan Dampaknya

Krisis air minum di Indonesia bukanlah persoalan yang bisa dianggap enteng. Krisis ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain terbatasnya sumber air baku akibat penggundulan hutan besar-besaran, pencemaran sungai, dan infrastruktur air yang tidak merata. Meningkatnya deforestasi menyebabkan hilangnya daerah aliran sungai, yang pada akhirnya mengurangi ketersediaan air baku. Di sisi lain, air sungai sudah tidak layak lagi dijadikan sumber air bersih akibat pencemaran sungai akibat limbah industri dan rumah tangga.

Perbedaan Curah Hujan dan Tantangan Regional

Perbedaan curah hujan di seluruh wilayah Indonesia juga berkontribusi terhadap kompleksitas permasalahan air di negara ini. Provinsi dengan curah hujan tertinggi tahun 2022 tercatat di Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Sebaliknya, provinsi seperti Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Aceh mempunyai curah hujan yang relatif sedikit. Perbedaan curah hujan ini menyebabkan perbedaan ketersediaan air bersih di berbagai wilayah, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.

Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Untuk mengatasi krisis air yang semakin mengkhawatirkan ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis dan inovatif yang melibatkan berbagai sektor dan lapisan masyarakat. Salah satu langkah terpenting yang harus diambil adalah melakukan perbaikan infrastruktur air dalam skala besar dan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur ini akan mencakup seluruh wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia, dengan tujuan ambisius untuk mencapai 100% akses terhadap air minum yang cukup dan 90% akses terhadap sanitasi di seluruh Indonesia. Tanpa infrastruktur yang kuat dan berkeadilan, upaya penyediaan air bersih universal akan menghadapi kendala yang sulit diatasi.

Pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan kapasitas lebih dari 25.000 liter per detik juga menjadi prioritas. SPAM yang kuat dan efisien memungkinkan distribusi air bersih secara optimal ke seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga harus mendorong inovasi di bidang air bersih dan sanitasi. Penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dalam proses pengolahan air dan pengembangan sistem daur ulang air, dapat menjadi solusi jangka panjang dan berkelanjutan.

Selain itu, penggunaan sumber air alternatif seperti air hujan, air tanah, bahkan air laut melalui teknik desalinasi harus dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi nasional. Dengan melakukan diversifikasi sumber air, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber air baku yang jumlahnya semakin terbatas dan rentan terhadap perubahan iklim. Partisipasi aktif masyarakat lokal dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya air juga sangat penting. Kita perlu memperkuat pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya konservasi air sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi krisis ini.

Menuju Masa Depan yang Cerah

Krisis air di Indonesia memang menjadi tantangan besar dan memerlukan perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya menuju pencapaian visi besar Indonesia Emas 2045. Tantangan ini memerlukan komitmen yang kuat dan konsisten dari pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk terus berupaya meningkatkan kualitas dan akses air bersih di seluruh komunitas kita. Selain itu, dukungan sektor swasta dalam bentuk investasi dan kolaborasi inovatif juga penting untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan teknologi air yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Partisipasi aktif masyarakat juga tidak kalah pentingnya dalam upaya ini. Menyadari pentingnya melestarikan sumber daya air dan mempraktikkan konservasi air dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi krisis air minum. Melalui sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat, visi Indonesia Emas 2045 bukan sekedar mimpi melainkan kenyataan. 

Ketersediaan dan akses air bersih yang merata memberikan landasan yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan kondisi yang melindungi lingkungan. Pada akhirnya, semua hal ini akan mengarah pada Indonesia yang lebih baik, dimana semua warga negara dapat menikmati hak dasar atas air bersih dan sanitasi yang layak, yang merupakan salah satu pilar utama untuk mencapai kesejahteraan bersama, dan akan mengarah pada masa depan yang lebih kaya dan berkeadilan.

#statisticsdatacamp2024

#pojokstatistik

#hsn2024

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/ODQ1IzI=/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsi-dan-sumber-air-minum-layak.html

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTM0OSMx/jumlah-curah-hujan-dan-jumlah-hari-hujan-di-stasiun-pengamatan-bmkg--2000-2010.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2023/09/26/0e70a59af34c8964e775f4b7/statistik-indonesia-dalam-infografis-2023.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2023/12/21/50f9fde6afcd854de1cc5e/statistik-air-bersih-2018-2022.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun