Matematika, Mendengar kata "matematika" sebagian anak di usia sekolah, mahasiswa, guru, maupun orang tua akan berfikiran seperti "susah", "membuat pusing kepala", "membuat sakit perut", "membuat badan panas dingin", atau bahkan "menjengkelkan".Â
Bener gak sih kaya gitu? Atau ungkapan seperti itu hanyalah kabar yang sebenernya kita gak tau kebenarannya, bahkan ungkapan ungkapan diatas masih menjadi stereotype dalam pikiran pelajar, mahasiswa dan kawan-kawannya yang menganggap bahwa matematika seperti hal diatas.
Guru diharuskan memiliki kreativitas dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran terlaksana dengan lancar. Kreativitas dalam berpikir dan inovasi dalam pembelajaran dibutuhkan seorang guru matematika dalam merubah paradigma siswa terhadap matematika dan yang berkembang pada masyarakat luas.Â
Menurut Hamalik (2011: 20) Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Proses pembelajaran matematika memerlukan beberapa keterampilan guru dan kecakapan guru untuk menentukan strategi apa yang baik dan tepat untuk suatu materi dan situasi kondisi kelas. Sehingga bisa meberikan stimulus kepada siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.
Seperti yang dikatakan Hamalik, bukan hanya mempelajari mata pelajarannya saja, pada proses pembelajaran juga mempelajari kesenangan dan minat, hal itu bisa menjadi dasar pemikiran yang baru bahwa belajar matematika tidak hanya mempelajari materi secara abstrak saja dan juga secara formal.Â
Kita dapat belajar dengan cara-cara yang menyenangkan sesuai dengan minat siswa. Bahwa kita tahu semua orang memiliki kegemaran bermain game, hal itu dikarenakan pemainan itu menyenangkan walaupu jenis permainannya berbeda-beda. Seperti, action, simulasi, adventure, action-adventure, strategy, sport, teka-teki, hingga permainan yang berbasis belajar.
Kembali dengan tujuan awal, yaitu bagaimana siswa dapat menyukai pembelajaran matematika salah satunya dengan belajar menggunakan permainan, permainan matematika disini selain melakukan pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran, permainan berisikan konsep-konsep pembelajaran matematika yang nantinya dapat membuat siswa mengerti dapat juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan tingkatan yang sesuai, permainan matematika juga dapat meningkatkan minat anak dalam mempelajari dan menyukai matematika.
Permainan Ular Tangga Matematika adalah salah satu permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika, permainan ini hasil adaptasi dari permainan ular tangga yang diciptakan pada tahun 1870 (Souce : Wikipedia) biasa digunakan baik dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa, bisa dimainkan dua orang atau lebih.Â
Tujuan dan manfaat dari pembuatan permainan Ular Tangga Matematika ini adalah sebagai bentuk, untuk mempermudah siswa mempelajari matematika, membuat siswa senang dalam mempelajari matematika, sehingga membuat konsepan matematika semakin terasa lebih nyata.
Papan ular tangga matematika memiliki bentuk yang sama dengan ular tangga biasa pada umumnya, namun perbedaannya dimana setiap langkah pemain setelah melempar dadu memiliki soal-soal yang harus diselesaikan, sehingga pemain tidak dapat melanjutkan langkah jika tidak bisa menyelesaikan soal tersebut.Â
Sama seperti ular tangga biasa, ular tangga ini memiliki 'tangga' dan 'ular' yang mana jika pemain berhenti di petak yang memiliki tangga maka pemain dapat langsung pergi naik ke atas pada ujung tangga lainnya, dan jika pemain berhenti di petak ular maka pemain harus turun ke petak ujung ular lainnya.
Cara bermain Ular Tangga Matematika
Siapkan permainan ular tangga matematika yang terdiri dari :
- Papan ular tangga
Pahami tujuan permainan ular tangga matematika
Tujuan dari permainan ular tangga matematika atau disingkat dengan UTM adalah menjadi pemain yang pertama mencapai kotak terakhir dengan melewati beberapa permasalahan matematika yang memiliki tingkatan berbeda, yaitu mudah dan sulit. Pada permainan UTM ini dikhususkan untuk anak sekolah dasar, terutama kelas 5 atau 6 dengan materi persoalan matematikanya adalah materi operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Menentukan pemain yang bermain lebih dulu
Pemain diatur dengan cara mengocok dadu terlebih dahulu, pemain yang mendapatkan jumlah dadu sebesar 6, pemilihan tersebut dapat dilakukan sebanyak jumlah pemain yang mengikuti permainan ini.
Kocok dadu untuk memulai permainan
Setelah mendapatkan urutan pemain, maka pemain pertama bisa mengocok dadunya, lalu bergerak sebanyak jumlah dadu yang ia dapat. Contohnya, jika pemain pertama mendapat 3 angka dadu, maka ia harus berjalan sebanyak 3 langkah. Lalu lihat soal jenis apa yang ia dapat, apakah mudah atau bahkan sulit?.Â
Jika pemain berhasil menjawab soal yang didapat maka pemain dapat lanjut mengambil 3 langkah tersebut. Namun, jika pemain tidak bisa menjawab soal sampai waktunya habis yaitu 10 detik maka pemain tetap berada pada petak awal.
Naik melalui tangga.
Jika pemain berhenti di petak yang memiliki tangga, maka pertanda bahwa pemain dapat naik hingga ujung tangga lainnya. Misalkan jika pemain mendapatkan jumlah dadu dengan posisi akhir di petak nomor 15, maka pemain bisa langsung naik hingga petak nomor 33.
- Turun melalui ular
Berbeda dengan tangga, bahwa ular menunjukan penurunan. Dimana jika pemain berhenti di petak yang memiliki ular, maka pemain harus turun sampai ujung ular tersebut mendarat di petak lainya. Misalkan, jika pemain berhenti di petak nomor 42, maka peman harus turun ke petak nomor 24.
- Giliran tambahan jika mendapatkan jumlah dadu 6
Jika pemain mendapatkan jumlah dadu sebesar 6, maka pemain mendapatkan gilirannya kembali. Jika pada giliran pertama pemain berhenti di ular atau bahkan ditangga, maka pemain mengikuti aturannya terlebih dahulu untuk turun atau naik lalu lanjut mendapatkan gilirannya kembali.Â
Namun giliran tambahan pada angka 6 ini hanya berlaku sampai 3 kali. Jika ketiga kali mendapatkan jumlah dadu sebesar 6 kembali, maka berhenti samapi situ, dan pemain selanjutnya memainkan permainannya.
- Berhenti dipetak akhir untuk memenangkan permainan.
Pemain yang berhenti tepat di petak terakhir adalah pemain yang memenangkan permainan, namun jika jumlah dadu tidak sesuai dengan sisa petak yang tersedia makan pemain diharuskan mundul sebanyak sisa jumlah dadu tersebut. Misalkan pemain berhenti di petak nomor 87, lalu pemain mendapatkan jumlah dadu sebesar 4 maka pemain berjalan di petak nomor 88-89-90 lalu kembali lagi ke petak 89.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H