Mohon tunggu...
Nida Nurkhofifah
Nida Nurkhofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Program Studi PGMI

Hobi bermain gitar, menggambar, melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenis-Jenis dan Kegunaan Tanda Baca

7 April 2023   20:45 Diperbarui: 7 April 2023   20:47 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum, haii sobat Kompasiana, aku mau menyampaikan sedikit materi lagi nih, yang pastinya bermanfaat buat kita semua.
Materi yang akan disampaikan yakni, jenis jenis tanda baca dan kegunaannya.

Kira-kira apa saja sih jenis tanda baca? Dan untuk apa saja sih kegunaannya? Yuk kita bahas sama-sama.

Setiap kali kita menulis, kita perlu menggunakan tanda baca. tanda baca dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu. "karakter yang digunakan dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dll.)". Tanda baca digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat agar lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Berikut ialah jenis-jenis dan kegunaan tanda baca


1. Tanda titik (.)
Menurut Sugono, merupakan "tanda yang biasanya dipakai untuk menandai akhir sebuah kalimat. lambang dari tanda titik yaitu (.)"
a. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya: W.S Rendra.
b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Misalnya : Dr. (doctor).
c. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
d. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.


2. Tanda Koma ( , )
Menurut Sugono, koma berarti "memisahkan satuan secara detail, memisahkan kalimat sebelum kalimat utama, dsb".  
a. Diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pemberian. Misalnya : Barang yang saya akan beli di Pasar Ciputat adalah Ayam, sosis, bawang merah, cabai, dan lain sebagainya.
b. Untuk memisahkan bagian kalimat setara yang menggunakan tetapi dan melainkan. Misalnya: Rumah yang akan dijual bagus sekali, tetapi harganya mahal.
c. Untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Supaya pandai, kita harus rajin belajar dan berlatih.


3. Tanda Titik Koma (;)
memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara, dan Contoh : Malam makin larut ; kami belum selesai juga.

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Misalnya: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; serta pisang, apel, dan jeruk.


4. Tanda Titik Dua (:)
Penggunaan tanda titik dua menurut Depdikbud adalah sebagai berikut:
a. Tanda titik dua dipakai di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.


5. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang Contohnya: Anak-anak itu terlihat sangat lucu. Pipinya berwarna kemerah-merahan karena malu. Tanda hubung dipakai untuk menyambung penulisan tanggal, bulan, dan tahun, yang dinyatakan dengan angka ataupun menyambung huruf yang diejak satu per satu

Contohnya: Sekarang tanggal 08-03-2021.

6. Tanda pisah ( - ) dipakai :
membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi keterangan atau penjelasan, Contoh : Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai diperjuangkan bangsa itu sendiri.


7. Tanda Tanya (?)
Penggunaan tanda tanya adalah sebagai berikut:
(a) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh: Kapan dia berangkat?,
(b) Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).


8. Tanda Seru (!)
Penggunaan tanda seru  yaitu tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. Contoh: Alangkah indahnya taman laut ini!


9. Tanda Elipsis (...)
Penggunaan tanda elipsis adalah sebagai berikut: (1) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus- putus. Contoh: Kau begitu..., marilah kita melaksanakannya, (2) Tanda elipsis juga digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam kalimat atau naskah ada yang dihilangkan. Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.


10. Tanda Petik ("...")
Penggunaan tanda petik adalah sebagai berikut:
Tanda petik digunakan untuk petikan langsung yang berasal dari pembicara, naskah, atau bahan tertulis lain. Contoh: Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia."


11. Tanda Petik Tunggal ('...')
Penggunaan tanda petik tunggal adalah sebagai berikut:
(1) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Tono, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?",
(2) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Contoh: Terpandai 'paling pandai'


12. Tanda Kurung (...)
Penggunaan tanda kurung adalah sebagai berikut:
Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Anak itu memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk)


13. Tanda Kurung Siku ([...])
Penggunaan tanda kurung siku adalah sebagai berikut:
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang ada pada naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik


14. Tanda Garis Miring (/)
Penggunaan tanda garis miring adalah sebagai berikut:
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun ajaran. Contoh: No. 7/ PK/ 2008


15. Tanda Penyingkat atau Apostrof ()
Penggunaan tanda penyingkat atau apostrof  yaitu menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Dia kan sudah kusurati. (kan = bukan).


Tanda apostrof sering disalahgunakan. Contohnya dalam kata do'a. Seharusnya kata tersebut tetap ditulis doa. Sama halnya seperti kata Jum'at, yang harusnya juga tetap ditulis Jumat, karena merupakan kata dalam bahasa Indonesia.

Bagaimana nih teman-teman? Sudah tau kan jenis-jenis tanda baca dan kegunaannya. Semoga bermanfaat untuk kita semua ya, dan jangan ragu untuk kasih kritik dan saran di kolom komentar ya. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun