Mohon tunggu...
Nida Nurkhofifah
Nida Nurkhofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Program Studi PGMI

Hobi bermain gitar, menggambar, melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenis-Jenis dan Kegunaan Tanda Baca

7 April 2023   20:45 Diperbarui: 7 April 2023   20:47 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contohnya: Sekarang tanggal 08-03-2021.

6. Tanda pisah ( - ) dipakai :
membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi keterangan atau penjelasan, Contoh : Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai diperjuangkan bangsa itu sendiri.


7. Tanda Tanya (?)
Penggunaan tanda tanya adalah sebagai berikut:
(a) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh: Kapan dia berangkat?,
(b) Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).


8. Tanda Seru (!)
Penggunaan tanda seru  yaitu tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. Contoh: Alangkah indahnya taman laut ini!


9. Tanda Elipsis (...)
Penggunaan tanda elipsis adalah sebagai berikut: (1) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus- putus. Contoh: Kau begitu..., marilah kita melaksanakannya, (2) Tanda elipsis juga digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam kalimat atau naskah ada yang dihilangkan. Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.


10. Tanda Petik ("...")
Penggunaan tanda petik adalah sebagai berikut:
Tanda petik digunakan untuk petikan langsung yang berasal dari pembicara, naskah, atau bahan tertulis lain. Contoh: Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia."


11. Tanda Petik Tunggal ('...')
Penggunaan tanda petik tunggal adalah sebagai berikut:
(1) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Tono, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?",
(2) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Contoh: Terpandai 'paling pandai'


12. Tanda Kurung (...)
Penggunaan tanda kurung adalah sebagai berikut:
Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Anak itu memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk)


13. Tanda Kurung Siku ([...])
Penggunaan tanda kurung siku adalah sebagai berikut:
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang ada pada naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik


14. Tanda Garis Miring (/)
Penggunaan tanda garis miring adalah sebagai berikut:
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun ajaran. Contoh: No. 7/ PK/ 2008


15. Tanda Penyingkat atau Apostrof ()
Penggunaan tanda penyingkat atau apostrof  yaitu menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Dia kan sudah kusurati. (kan = bukan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun