Mohon tunggu...
Nidha salfiyah
Nidha salfiyah Mohon Tunggu... Guru - akhlak dan etika

orang berilmu belum tentu berakhlak, tapi orang berakhlak sudah jelas berilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika dan Akhlak Terhadap Guru

26 Juni 2020   21:28 Diperbarui: 26 Juni 2020   21:31 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mnegarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Menurut Achmad Tafsir, Guru adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik, baik potensi kognitif, afektif, maupun potensi psikomotorik. ( Ahmad Tafsir, 2008: 74). Yang dimaksud dengan Akhlak Siswa Terhadap Guru d adalah perilaku baik yang muncul dari seorang siswa sebagai pelajar terhadap guru sebagai pengajar tanpa memerlukan pemikiran maupun pertimbangan untuk melakukan perilaku baik tersebut.

My according :

 Akhlak sangat penting bagi kehidupan manusia, karena akhlah ini adalah salah satu sikap yang harus kita miliki karena akhlak sudah terterah dalam al-quraan dan hadist.

 Akhalak adalah sikap yang kita miliki dari sejak kita lahir dan juga diajar oleh orang tua kita, antara ilmu dan akhlak sangat erat kaitannya karena keduanya merupak pokok yang kita miliki.

Jika kita memiliki akhlak tapi tidak berilmu tidak akan seimbang karerna keduanya saling bergantungan.

Contoh: orang yang berilmu tapi tidak berakhlak itu tiodak baik karena akhlak sangat penting bagi seluru umat manusia sebagaiman yang sudah diajarkan oleh nabi besar kita Muhammad SAW,   jadi kita wajib memiliki akhlak yang baik dan benar, dan juuga kita wajib menuntut ilmu,

Hukum menuntut ilmu dalam agama islam itu wajib , terutama ilmu fiqih.

Karena tanpa ilmu pengetahuan kita tidak ada apa-apanya, ilmu itu sangat penting bagi kehidupan manusia baik ilmu pengetahuan dunia maupun akhirat, baik ilmu agama maupun ilmu umum.

Jadi akhlak harus dibarengi  dengan ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun