Penuntut ilmu hendaknya menghindari budi pekerti yang tercela. Sebbab budi pekerti yang tercelah itu ibarat qolbun. Padahal orang yang sedang belajar itu dengan perantara malaikat.
Karena pentingnya kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia ini, maka misi (risalah) Rasulullah SAW. itu sendiri keseluruhannya adalah untuk memperbaiki akhlak mulia, sebagaimana sabdanya:
- “Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad). (Abuddin Nata, 2012: 2)
- Dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Q.S. Al-Qalam: 4).
- Menurut KH. Hasyim Asy’ari akhlak yang sepantasnya dilakukan oleh seorang siswa terhadap guru, siswa haruslah : berniat Ikhlas dalam menuntut ilmu, memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, berprilaku qanaah terhadap ketentuan guru terhadap dirinya, bersikap khusyu’ dihadapan guru dengan menghadirkan jasad hati dan pikiran, berprilaku tawadhu terhadap guru, berprilaku hormat kepada guru yang muncul, berprilaku sabar terhadap cara mendidik yang dilekukan oleh guru, bersikap patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan guru dengan dasar ketaan kepada Allah SWT., dan menjalin silaturahmi dengan guru serta orang yang memiliki hubungan baik dengan guru.
- Dalam memandang akhlak siswa terhadap guru, terdapat persamaan dan perbedaan pandangan. Persamaannya adalah;
- siswa haruslah memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah demi kebahagiaan kehidupan di dunia maupum di akhirat,
- siswa haruslah berprilaku hormat kepada guru,
- bersikap patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan guru dengan dasar ketaan kepada Allah SWT.
- siswa haruslah memberikan hak guru, yaitu memfokuskan diri untuk memperhatikan ilmu yang disampaikan guru.
- Dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mnegarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Menurut Achmad Tafsir, Guru adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik, baik potensi kognitif, afektif, maupun potensi psikomotorik. ( Ahmad Tafsir, 2008: 74). Yang dimaksud dengan Akhlak Siswa Terhadap Guru d adalah perilaku baik yang muncul dari seorang siswa sebagai pelajar terhadap guru sebagai pengajar tanpa memerlukan pemikiran maupun pertimbangan untuk melakukan perilaku baik tersebut.
My according :
- Akhlak sangat penting bagi kehidupan manusia, karena akhlah ini adalah salah satu sikap yang harus kita miliki karena akhlak sudah terterah dalam al-quraan dan hadist.
- Akhalak adalah sikap yang kita miliki dari sejak kita lahir dan juga diajar oleh orang tua kita, antara ilmu dan akhlak sangat erat kaitannya karena keduanya merupak pokok yang kita miliki.
- Jika kita memiliki akhlak tapi tidak berilmu tidak akan seimbang karerna keduanya saling bergantungan.
Contoh: orang yang berilmu tapi tidak berakhlak itu tiodak baik karena akhlak sangat penting bagi seluru umat manusia sebagaiman yang sudah diajarkan oleh nabi besar kita Muhammad SAW, jadi kita wajib memiliki akhlak yang baik dan benar, dan juuga kita wajib menuntut ilmu,
Hukum menuntut ilmu dalam agama islam itu wajib , terutama ilmu fiqih.
Karena tanpa ilmu pengetahuan kita tidak ada apa-apanya, ilmu itu sangat penting bagi kehidupan manusia baik ilmu pengetahuan dunia maupun akhirat, baik ilmu agama maupun ilmu umum.
Jadi akhlak harus dibarengi dengan ilmu.
NAMA : NIDA SALFIA
NPM : 201712500778
KELAS : R6H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H