Pandemi covid-19 masih menghantui wilayah Indonesia tak terkecuali Yogyakarta, dimana Yogyakarta menjadi salah satu daerah dengan angka kematian cukup tinggi. Jumlah kasus pasien covid-19 cukup tinggi dan bersamaan mengakibatkan beberapa rumah sakit kewalahan dalam menangani pasien, termasuk penanganan jenazahnya.
Untuk itu dibutuhkan peranan masyarakat dalam membantu proses pemulasaran dengan standar prosedur pemulasaran jenazah infeksius. Universitas Ahmad Dahlan dengan program KKN alternative ke-75 dari Unit I.A.1 menggandeng tim TRC-BPBD kota Yogyakarta dan MDMC Muhammadiyah Kota Yogyakarta melaksanakan pelatihan “Pemulasaran dan Pemakaman Jenazah Infeksius” kepada warga di wilayah RT 04 Blunyahrejo, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta.
Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk membekali kepada warga terkait penanganan jenazah infeksius khususnya covid-19 “ujar Rohmat Muslim selaku ketua penyelenggara.
Diadakannya pelatihan pemulasaran dan pemakaman jenazah infeksius diantaranya mendukung program pemerintah yang mana dalah satunya menginginkan dari setiap masyarakat mampu bergotong royong dalam menangani jenazah infeksius yaitu diantaranya jenazah yang terkena TBC maupun Covid-19.
"Tentunya acara ini sangat bagus dan tepat dilaksanakan mengingat kita semua pun masih dilanda musibah Covid-19. Diharapkannya dari acara ini adalah masyarakat bisa mengambil ilmu untuk diterapkan kepada warganya disaat ketika ada musibah tersebut." Ujar Azis Ikshanudin selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN alternatif 7t UAD unit I. A. 2
Pada saat pelaksaan kegiatan pun dihadiri oleh evaluator dari BPBD Kota Yogyakarta dan Puskesmas Tegalrejo serta mendapat pendampingan dadi Polsek Karangwaru, Yogyakarta.
Dalam acara ini, pemateri yang dihadirkan yaitu Endro Samboro merupakan perwakilan dari TRC BPBD DIY dan Tiyok dari MDMC Kota Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan berupa pemaparan materi terkait pemulasaran dan pemakaman jenazah infeksius.
Awal mulai kegiatan ini berjalan dengan tenang, namun pada sesi tanya jawab terdapat pertanyaan dari salah satu warga yang mengikuti kegiatan ini mengenai permasalahan yang ada di lingkungan. Adanya warga yang mengeluhkan terkait pelayanan yang bersifat membingungkan masyarakat ketika akan membawa pasien yang terkena covid-19 kemarin.
"Saya itu bingung Pak, sebenarnya tata cara saat ada pandemi covid-19 ketika hendak di bawa ke Rumah Sakit itu bagaimana? Kemarin itu kejadian dilempar kesana kemari jadi tidak jelas.