Mohon tunggu...
Nidaul Husna
Nidaul Husna Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu Kemerosotan Moral Sudah Biasa

14 April 2015   09:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Moral adalah sesuatu tindakan yang berhubungan dengan tingkah laku yang dimana pelaksanaan tingkah laku itu sesuai dengan nilai dan norma yang ada. Moral diajarkan sejak kita kecil mulai dari rumah yang berasal dari orang tua kemudia di sekolah serta juga dari lingkungan. Beruntung bagi seseorang yang bersekolah karena pastinya dari SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi mendapatkan penanaman moral.

Moral serikan dijadikan patokan apakah tidakan orang itu benar atau tidak sehingga moral tidak akan terlepas dari kehidupan kita. Tanpa dijelaskan setiap orang tahu mana tidakan yang sesuai moral dan mana tindakan yang tidak sesuai dengan moral. Bahkan tanpa orang-orang yang tidak mengeyam pendidikan tahu mana yang salah dan mana tidak salah, karena banyak contoh-contoh dalam kehidupan kita yang berhubungan dengan moral. Karena laboratorium moral adalah lingkungan disekitar kita.

Di era sekarang perkembangan semua berkembang pesat dan bisa dikatakan maju. Itu semua ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga sekarang banyak orang yang berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman.

Lalu bagaimana dengan moral ?

Jika kita bicara akan moral sekarang jangan mungkin jawaban adalah moral sekarang sudah rusak. Banyak orang tua mengatakan sekarang banyak orang yang bertindak sesuai moral. Kata itu akan sering terdengar ditelinga itu jika kita membahas tentang moral. Kita lihat saja opini-opini yang ada diberbagai media pastinya banyak yang menjelaskan tentang merosotnya moral. Semua itu bukan tanpa alasan karena banyak contoh-contoh tindakan yang tidak sesuai moral yang ada disekitar kita. Contoh-contoh orang itu tidak hanya dilakukan oleh orang biasa tetapi oleh public figure yang seharusnya menjadi contoh moral yang baik.

Lihat saja tanyangan televisi dimana banyak dereten berita mengenai tindakan yang buruk dari public figure. Contoh berita artis yang berkelahi, tersangkut masalah hukum, dan lain sebagainya. Publik figure bukan hanya artis penjabat pemerintah juga termasuk pablik figure. Kita bisa melihat berita para pejabat yang saling tuduh menuduh hanya karena jabatan kekuasaan, kemudian berita mereka mengenai bagaimana tidak keseuaian mereka terhadap apajabatan mereka , dan juga masalah korupsi. Padahal para public fugure yang melakukan itu mempunyai pendidikan yang tinggi. Masalah-masalah negative yang melanda para pejabat pemerintah sudah menjadi kosumsi public sehingga banyak orang yang menganggap tindakan yang tidak sesuai dengan moral bisa dilakukan dengan leluasa dan enteng. Itu semua mengakibatkan para generasi muda tidak segan-segan mencontoh tindakan negatif tersebut.

Ya memang isu-isu moral sudah biasa ditelinga kita, tetapi bisakah kita berharap adanya pahlawan moral. Bukan seorang yang tampan, keren, maupun berwibawa, tetapi mempunyai akhlak moral yang baik. Bukan menujuk satu orang tetapi banyak orang dimana mereka melihatkan contoh-contoh yang baik untuk para generasi muda sehingga tidak akan terjadi kemerosotan moral. Memang akan sulit tetapi semoga tidak banyak isu kemerosotanmoral tetapi diganti dengan isu contoh-contoh tindakan moral. Bukan hanya isu tetapi sebuah kenyataan.

Media akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, dikarenakan kita mendapatkan informasi dari sebuah informasi. Yang kita lihat sekarang media banyak yang memberitakan tentang kemerosotan moral. Sehingga kedepannya banyak media yang meberikan atau memberitakan informasi tetang tindakan-tindakan yang sesuai dengan moral. Sehingga para generasi muda dapat mendapatkan conto yang tindakan yang sesuai dengan moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun