Di antara hujan yang menghujanimu dengan ratapan,
Atau di antara terangnya bulan yang menyinari dirimu,
Pernahkah kau sejenak, berdiam diri menatap sunyi
Di tengah isu resesi yang membuat hati terbelah-belah, tak ada yang dapat dipijak,
Hanya asa yang melambung terlalu tinggi, mengisi relung hati,
Hidup hanya sekedar mengisi perut agar lapar tak melulu menghantui,
Namun tiada yang benar-benar mengetahui isi hati, apalagi isi duniawi
Tak ada yang benar-benar mengerti, kebenaran hanyalah ilusi,
Aku tahu, kau mengerti benar, Â kekhawatiran semakin menusuk diri,
Namun, haruskah berdiam diri, menunggu layu sebelum berkembang?
Tidakkah kau ingin terbang, mengepakkan sayap-sayapmu ke udara,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!