Mohon tunggu...
Nida Tsabitah
Nida Tsabitah Mohon Tunggu... Sales - Universitas Al-Azhar Indonesia

Stay foolish, Stay Hungry.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Urgensi Ekonomi Hijau dan Biru dalam Mengantipasi Perubahan Iklim

5 Juni 2024   16:38 Diperbarui: 5 Juni 2024   16:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup dan Laut Sedunia, Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam Universitas Al-Azhar Indonesia (MPSDA-UAI) telah menyelenggarakan Webinar MPSDA-UAI bertajuk "Ekonomi Hijau dan Biru dalam Mengantisipasi Perubahan Iklim". Webinar ini akan membahas tentang pentingnya ekonomi hijau dan biru dalam menghadapi perubahan iklim, serta peran manusia sebagai khalifah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Webinar ini akan menghadirkan dua pembicara ternama, yaitu Bapak Rohiddin Mersyah selaku Gubernur Provinsi Bengkulu, dan Dewi Elfidasari, selaku Guru Besar Universitas Al-Azhar Indonesia

Webinar ini dihadiri oleh akademisi hingga praktisi. Dari kalangan masyarakat umum, pendidik, mahasiswa, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), semuanya berdiskusi untuk membahas tentang peran dan kontribusi yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi melalui optimalisasi ekonomi hijau dan ekonomi biru. 

Bapak Rohiddin Mersyah, menyampaikan dalam pemaparannya "Sumber daya alam harus digunakan secara proporsional, dan dikelola sesuai dengan prinsip dan kaidah yang sesuai dalam melestarikan dan menjaga alam." Dalam webinar tersebut disampaikan dua konsep sebagai solusi yang dapat diaplikasikan untuk mengantisipasi perubahan iklim, yaitu Ekonomi Hijau & Ekonomi Biru.

Ekonomi hijau memiliki peran agar dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan dapat terfokus pada penjagaan lingkungan. Sedangkan Ekonomi Biru perlu dilakukan agar potensi dari sumber daya laut dapat dimaksimalkan, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.  
 

Pada sesi kedua, Ibu Dewi Elfidasari turut menyampaikan peran manusia sebagai khalifah di bumi dan bertanggungjawab untuk menjaga kelestarian lingkungan.  Pemahaman dalam menjaga lingkungan dan mengelola sumber daya yang baik, bisa didapatkan melalui pendidikan formal maupun informal. "Semua sektor diharuskan terlibat dalam pendidikan lingkungan baik secara  formal atau non formal", sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Dewi dalam pemaparannya.

Harapan dari Bapak Rohidin terhadap penyelenggaraan webinar, semoga Universitas Al-Azhar Indonesia melalui Pendidikan Formal tingkat strata II di Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam, dapat menjadi pelopor untuk menanamkan etika dan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada mahasiswanya melalui  kurikulum dan materi tentang lingkungan dengan pendekatan Rahmatan Lil Alamiin.  

Kegiatan webinar "Ekonomi Hijau dan Biru dalam Mengantisipasi Perubahan Iklim" ini, sebagai salah satu langkah untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, serta berkontribusi untuk melestarikan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun