Kolaborasi akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) dengan petani dusun Cibeureum desa Sukanagalih, menggulirkan harapan baru bagi para petani untuk mengejar ketinggalan menuju pertanian berkelanjutan yang terampil dalam memanfaatkan media sosial. Desa Sukanagalih sebagai wilayah yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian, beberapa tahun belakangan dihadapi dengan tantangan yang lumayan berat, antara lain perubahan iklim, penurunan kesuburan tanah, dan harga komoditi produk pertanian yang tidak sesuai dengan ongkos produksi karena dominasi tengkulak. Oleh karena itu, inisiatif pemberdayaan masyarakat dari Universitas Al-Azhar Indonesia sebagai salah satu kampus swasta islam terbaik di Jakarta menerapkan berbagai kegiatan, mulai dari revitalisasi lahan pertanian hingga pelatihan entrepreneur dan pemasaran digital mendapatkan sambutan yang positif dari para petani, serta dukungan dari kepala desa hingga Camat Pacet, Cianjur.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikerjakan secara tim oleh tiga program studi yang terdapat di Universitas Al-Azhar Indonesia, yaitu Biologi (Bioteknologi), Ilmu Komunikasi dan Psikologi -- kegiatan ini turut didukung oleh Kemendikbudristek Republik Indonesia. Program PKM dirancang dengan empat kegiatan utama yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Konservasi Tanah menggunakan asam humat untuk meningkatkan Kesuburan
Program Studi Biologi (Bioteknologi) yang terlibat dalam kegiatan ini  adalah  Nita Noriko dan Risa Swandari Wijihastuti  yang  melakukan revitalisasi lahan pertanian dengan menggunakan asam humat  sebagai pembenah tanah,  mengurangi  penggunaan pupuk kimia dan penggunaan pestisida yang rasional untuk konservasi tanah. Asam humat telah terbukti mampu  meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Dengan pendekatan ini, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas  hasil pertaniannya dan memperbaiki kondisi tanah baik secara kimia, biologi maupun fisika.
Konservasi Air Melalui Pembuatan Embung dan Penanaman Bambu
Untuk mengatasi masalah kekeringan di musim kemarau Program Studi Biologi (Bioteknologi) telah membuatan embung dan kolam. Langkah konservasi air ini tidak hanya akan membantu pertanian dalam penyediaan air  dan konservasi tanah namun juga memberikan potensi sumber pendapatan baru melalui budidaya ikan.
Dalam era digital ini, kemampuan menggunakan teknologi menjadi kunci dalam memasarkan produk pertanian. Kegiatan yang melibatkan Alma Mandjusri dari Program Studi Ilmu Komunikasi UAI, bertujuan meningkatkan keterampilan para petani untuk membuat konten pemasaran dengan memanfaatkan media sosial WhatsApp Group. Terdapat tantangan menghadapi para petani yang memiliki tingkat pendidikan rata-rata lulusan SD dan kemampuan berbahasa Indonesia yang cukup rendah. Ditambah kondisi para petani yang terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda, membutuhkan kesabaran dan kreativitas tersendiri. Hasilnya walaupun masih jauh dari harapan, paling tidak 2 dari 10 orang petani sudah mulai menunjukkan kemampuan membuat konten yang cukup menarik.
Peningkatan Mental dan Minat Enterpreneur
Keterampilan psikologis yang kuat dan minat berwirausaha sangat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi era digital dan perubahan iklim. Pelatihan yang dikoordinasi oleh  Liana Mailani  dari Program Studi Psikologi UAI memberikan wawasan baru bagi para petani mengenai pentingnya memiliki motivasi dan minat enterpreneur untuk mengubah kualitas hidup para petani.
Dampak dan Harapan
Untuk membangun forum komunikasi antara petani dengan para stakeholder, tim Universitas Al-Azhar Indonesia merancang sebuah acara talk Show interaktif dengan nama "Obrolan Tani" yang menghadirkan petani milenial yang sukses dengan pertanian organik untuk menginspirasi para petani Sukanagalih. Kegiatan ini  dihadiri oleh para petani sayur, petani bunga, pejabat desa hingga Bapak Camat Pacet. Melalui pendekatan berupa bimbingan dan pendampingan  dengan pelibatan multidisiplin, diharapkan para  petani mitra dapat meningkatkan hasil panen, dengan daya dukung  ketersediaan tanah  yang subur  dan air. Dukungan penuh dari perangkat pemerintahan desa Sukanagalih serta Kecamatan Pacet menjadi salah satu kunci kesuksesan program ini. Sinergi yang dilakukan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia dengan para petani, dan pemerintah desa menjadi pondasi bagi perubahan positif yang berkelanjutan dalam sektor pertanian di desa Sukanagalih.
Program "Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Petani Desa Sukanagalih Cianjur Melalui Model Pertanian Berkelanjutan dan Kemampuan Entrepreneur Era Digital" adalah sebuah langkah nyata meningkatkan taraf hidup petani dan  upaya penerapan pertanian yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi lintas disiplin ilmu, program ini menggabungkan aspek teknis, psikologis, dan teknologi dalam usaha meningkatkan kesejahteraan petani serta mendorong pertanian yang inovatif dan berdaya saing di era digital. Semoga program ini menjadi inspirasi bagi upaya serupa di daerah-daerah lain untuk memajukan sektor pertanian Indonesia dalam mencapai Ketahanan Pangan Nasional.
Ditulis oleh : Nita Noriko, Alma Mandjusri, Liana Mailani (Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H