Hubungan Antara Lingkungan Keluarga, Kondisi Emosional Anak, dan Pendidikan
    Pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam membimbing dan memimpin akan menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Pendidikan diperoleh tidak dari lingkungan sekolah saja, melainkan dari mana saja termasuk lingkungan rumah terutama di lingkungan keluarga. Keluarga memiliki peran utama dalam pendidikan seorang anak. Di lingkungan keluarga inilah seorang anak mendapatkan pengalaman dan pendidikan pertamanya yang dapat memberikan dampak besar terhadap perkembangan emosional yang memengaruhi proses pendidikan seorang anak.
    Keluarga memiliki peranan penting dalam pendidikan anak terutama peran kedua orang tua. Sebagai orang tua harus mampu menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, bahagia, aman, nyaman, dan damai agar pendidikan seorang anak berjalan dengan baik. Artikel ini akan membahas bagaimana hubungan antara lingkungan keluarga, kondisi emosional anak, dan pendidikan.
A. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kondisi Emosional Anak Dalam Pendidikan
    Seorang anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang positif tentu berbeda dengan yang tumbuh di lingkungan negatif. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut bisa terjadi karena pada dasarnya, apapun yang memengaruhi kondisi di lingkungan keluarga akan menjadi penentu baik dan tidaknya kondisi emosional anak. Seorang anak yang kondisi emosionalnya baik, pasti mampu belajar dengan giat, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mampu berkomunikasi dan memiliki hal-hal positif lainnya. Hal inilah yang nantinya akan menjadi faktor pendukung keberhasilan pendidikan seorang anak.
1. Adanya Keterkaitan Antara Lingkungan Keluarga, Kondisi Emosional Anak, dan PendidikanÂ
    Pendidikan dapat berjalan baik karena adanya kondisi emosional anak yang baik pula. Kondisi emosional anak yang baik terbentuk tergantung lingkungan sekitarnya, terutama lingkungan keluarga. Emosional adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis, psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Jika seorang anak tumbuh di lingkungan yang positif, biasanya akan membuat anak tersebut merasa nyaman, damai, dikasihi, dan disayangi sehingga termotivasi untuk semangat belajar dan meraih prestasi. Begitu juga sebaliknya, seorang anak yang tumbuh di lingkungan negatif mungkin akan kehilangan motivasi untuk belajar, merasa cemas, stres, tidak fokus dan malas untuk belajar. Emosional seorang anak akan terbentuk dengan baik salah satunya, yaitu ketika mendapat motivasi dari orang-orang di lingkungan keluarganya yang diberikan dalam bentuk dorongan dan dukungan. Selain itu, Seorang anak juga harus mampu memotivasi dirinya sendiri agar bisa membentuk kesejahteraan emosionalnya sendiri dan mencapai pendidikan yang berhasil, seperti berlatih mengenali emosi diri sendiri, berpikir dan melakukan hal-hal yang positif, memuji atas segala sesuatu yang dicapai dirinya sendiri, dan terus semangat serta berusaha memiliki keyakinan bahwa dirinya ini mampu meskipun keadaan lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Apabila lingkungan sekitar mendukung terbentuknya emosional anak dengan baik, tetapi dari diri anak tersebut tidak mau melakukannya, maka akan menjadi sia-sia.
2. Peran Penting Keluarga dalam Membentuk Kesejahteraan Emosional Anak
    Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Di dalam sebuah keluarga, orang tua memiliki peranan penting dalam membentuk kesejahteraan emosional anak yang nantinya sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikannya. Dalam membentuk kesejahteraan emosional anak, sebagai orang tua harus memberikan hal-hal yang positif, seperti:
a. Memberikan Kasih Sayang