Sekolah perlu membangun program konseling yang terstruktur dan sistematis. Program ini harus mencakup berbagai layanan konseling, mulai dari konseling akademik hingga konseling karier dan konseling pribadi. Selain itu, program ini harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan.Â
Pemanfaatan teknologi dalam konseling dapat meningkatkan efektivitas layanan konseling. Konselor dapat menggunakan platform online untuk memberikan sesi konseling jarak jauh, terutama bagi siswa yang kesulitan hadir secara langsung. Teknologi juga dapat digunakan untuk menyediakan berbagai sumber daya pendidikan dan informasi karier yang dapat diakses siswa kapan saja dan di mana saja.Â
Kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti universitas, lembaga pelatihan, dan perusahaan, dapat memberikan siswa lebih banyak peluang untuk mengeksplorasi pilihan karier. Sekolah dapat mengadakan program magang, kunjungan industri, dan seminar karier yang melibatkan para profesional dari berbagai bidang. Dengan demikian, siswa dapat memperoleh wawasan langsung mengenai dunia kerja dan membuat keputusan karier yang lebih informan.Â
Evaluasi dan monitoring program konseling secara berkala sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. Sekolah harus mengumpulkan umpan balik dari siswa, orang tua, dan staf sekolah mengenai layanan konseling yang diberikan. Berdasarkan umpan balik ini, sekolah dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan strategi baru untuk meningkatkan kualitas layanan konseling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H