Â
Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi perekonomian disemua kalangan yang mengakibatkan masyarakat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akibat dari hal tersebut banyak pelaku usaha yang gulung tikar akibat daya beli menurun. Tetapi setelah covid-19 berangsur membaik dan disertai adanya teknologi digital yang cukup canggih, masyarakat bisa melakukan aktivitas perekonomian tanpa harus tatap muka, salah satunya menggunakan platform Instagram.
Selaras dengan program KKN tahun ini, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerapkan program pemberdayaan masyarakat berbasis SDG's Desa. Pemberdayaan masyarakat adalah susatu proses meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan. Sedangkan SDG's Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa Ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan percapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Berkaitan dengan hal tersebut, kelompok KKN-T 33 UPI yang memiliki tema Desa Ekonomi tumbuh merata melakukan kegiatan salah satunya yaitu pendampingan usaha mikro kecil yang sasarannya yaitu kompos organik yang dikelola oleh yayasan C.A.I (Cinta Air Indinesia) yang berada di Babakan Jl. Sersan Surip  Rt 05/ Rw 04 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Realisasi dari program kerja ini adalah dengan melakukan pendampingan baik itu dari segi marketing maupun branding yang dilakukan dengan mengadakan sosialisasi UMKM di gor serbaguna, Minggu (31/07/2022). Sasaran dari kegiatan ini adalah pemuda pemudi dan pihak dari yayasan C.A.I yang bertujuan bisa memberikan edukasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan UMKM. Setelah berbincang-bincang dengan salah satu yang mengelola kompos organik yaitu Pa Aef, besar harapan dari kegiatan ini bisa memberikan edukasi baik kepada pemuda atau bahkan kepada pihak yang mengelola kompos organik itu sendiri.
Oleh karena itu, kami pun melakukan pendampingan untuk meningkatkan nilai jual kompos organik itu sendiri dengan cara melakukan pembuatan ulang kemasan agar lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi dengan memperhatikan bahan yang akan digunakan mengingat kompos merupakan hasil pelakukan, untuk itu perlu diperhatikan dalam memilih untuk kemasannya. Selain itu, kami juga mengarahkan bagaimana pejualan menggunakan platform Instagram.
Dalam kegiatan ini antusias pemuda pemudi Rt 05/ Rw 04 beserta warga sekitar sangat antusias dan diharapkan dengan dilaksanakannya program KKN mengenai pendampingan usaha mikro kecil bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan skill masyarakat sekitar khususnya yang terlibatlangsung yaitu yayasan C.A.I.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H