Mohon tunggu...
Nida Nadiyyan
Nida Nadiyyan Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Menulis

🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Teknologi Era Industri 4.0 dan Society 5.0 untuk Menanggulangi Pandemi Covid-19

28 Juli 2021   19:27 Diperbarui: 28 Juli 2021   19:28 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 telah memaksa semua pihak untuk mengubah kebiasaan dan perilaku sehari-hari. Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, disarankan agar karyawan, guru, dosen, bahkan mahasiswa tetap beraktivitas menggunakan gadget dan teknologi lainnya dalam kondisi yang kondusif untuk menghindari interaksi di luar rumah.

Hal ini sejalan dengan aturan kesepakatan sanitasi yang direkomendasikan oleh pemerintah dan WHO. Pemerintah telah mencanangkan dan menerapkan kebijakan seperti bekerja dari rumah (WFH), pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan saat ini menerapkan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia  untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakinmeningkat.

Saat ini, kita telah memasuki industri 4.0 yang dimulai pada abad ke-21. Hal ini ditandai dengan penggunaan Internet of Things (IoT) di setiap objek untuk memungkinkan interkoneksi antar mesin, artificial intelegence, big data, smart factory dan machine learning. Tahap 4.0 merupakan tahapan dimana manusia mulai menggunakan teknologi untuk transmisi informasi. Pada tahap ini, orang terbiasa menggunakan internet untuk bekerja.

Setiap orang terbiasa menggunakan internet atau yang biasa disebut dengan era informasi untuk bekerja. Dulu kita menggunakan mesin ketik untuk bekerja, dan sekarang semuanya serba online. Bahkan sejak era pandemi Covid-19 semua orang sudah terbiasa menggunakan Zoom meeting atau rapat online karena kita tidak diperbolehkan bertemu langsung.

Selain pandemi Covid-19, teknologi jugabanyak digunakan oleh masyarakat dan pihak industri. Mungkin di Indonesia masih bnayak orang yang belum paham apa itu Era Industri 4.0 meski cukup sering mendengarnya. Dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 ini, kita dituntut untuk siap bersaing dengan negara lain. Dalam revolusi Industri 4.0 ini dimana para tenaga kerja harus siap menghadapi persaingan tenaga kerja teknologi dan robot cerdas.

Pandemi Covid-19 memaksa semua kalangan terutama industri untuk segera menggunakan teknologi yang lebih efisien. Revolusi Industri 4.0 lebih menantang dari revolusi sebelumnya, karena tenaga kerja harus berinteraksi dengan robot cerdas atau kecerdasan buatan di sektor industri untuk bersaing. Tenaga kerja saat ini perlu meningkatkan kreativitas dan imajinasi yang tidak dimiliki teknologi dan robot.

Kita juga harus merancang bagaimana pekerjaan di masa depan, sehingga mulai sekarang ketika otomatisasi terjadi kita sudah siap. Setiap masyarakat dan industri yang menghadapi Covid-19 mendapat tantangan untuk beradaptasi  dengan realitas baru. Ketika individu dan perusahaan mencari solusi, teknologi Industri 4.0 tidak hanya menjadi bagiab integral dari kelangsungan hidup kita di masa pandemi dan apa yang terjadi sekarang serta bagaimana kita situasi kita pasca pandemi nanti.

Penerapan teknologi Industri 4.0 tidak lagi diukur dari kemampuannya memberi nilai tambah bagi kehidupan sehari-hari, namun sebaliknya Industri 4.0 diharapkan mampu membuktikan bahwa kita bisa bertahan dari krisis Covid-19 saat ini dan mas sulit lainnya. Selanjutnya juga menyambung dari revolusi Industri 4.0 dan masuk pada era Society 5.0. Dimana hal ini berupa konsep hubungan antar manusia baik dengan teknologi maupun kompleksitas yang digunakan untuk mendukungkemanusiaan itu sendiri.

Jadi pada tahap ini tidak berfokus pada teknologi tetapi pada manusia, artinya teknologi apapun yang ada semuanya digunakan untuk manusia. Konsep ini memungkinkan kita untuk menggunakan ilmu pengetahuan modern berbasis kecerdasan buatan, IoT, dan robotika untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan memungkinkan manusia agar bisa hidup dengan lebih nyaman.

Society 5.0 sendiri baru berdiri dua tahun yang lalu tepatnya pada 21 Januari 2019 dan diundangkan sebagai resolusi dari Industry 4.0. Munculnya konsep Society 5.0 menjadikan manusia sebagai pusat kendali teknologi, dimana manusia memainkan peran yang lebih besar dalam interaksi dan pemrosesan big data dan teknologi.

Society 5.0 yang mulai beroperasi di masa pandemi Covid-19 saat ini memiliki konsep super intelligent society yang mengandalkan teknologi IT canggih termasuk IoT, kecerdasan buatan, dan robot untuk berbagai bidang dan departemen seperti kesehatan, pendidikan, komersial, bisnis dan lainnya. Ketersediaan data yang luas dapat mengubah beragam aktivitas masyarakat yang berorientasi padamanusia.

Penambahan Covid-19 dan Society 5.0 dapat berdampak positif pada langkah-langkah pembangunan sosial. Manfaat tak terduga dari pandemi  Covid-19 adalah kemampuan untuk bereksperimen dengan metode kerja sama teknologi lintas batas untuk menciptakan masa depan global yang lebih berkelanjutan, lebih aman, dan lebihinklusif.

Society 5.0 mengutamakan efisiensi kerja, sehingga lebih sedikit waktu dan tenaga yang dibutuhkan yang akan berdampak lebih cepat pada pemenuhan dari suatu kebutuhan baik yang sangat genting hingga untuk sehari-hari. Kompleksitas permasalahan Covid-19 harus diselesaikan dengan kreativitas dan inovasi agar ruang pikiran terus berkembang.

Melalui pemanfaatan revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 keberadaan dan kemajuan teknologi dalam model tersebut pada hakekatnya untuk menggerakkan kebutuhan manusia. Akhirnya ketika harmoni ini lahir di tengah masyarakat dan bersiap untuk berjalannya solusi dengan pemahaman teknologi.

Sehingga kemudian juga dapat membantu setiap proses untuk menanggulangi krisis pandemi saat ini dari beragam bidang yang berbeda. Terutama yang paling banyak diterapkan adalah untuk mendukung proses pembelajaran dan pertemuan secara daring. Dengan keadaan mendesak seperti saat ini, masyarakat juga  dituntut untuk terus mengembangkan literasi digitalnya masing-masing.

Adapun hal ini mendapat respon serta dukungan penuh dari pemerintah untuk kembali menggerakkan revolusi digital yangbaik.
Pandemi juga mengubah cara kita mengelola kesehatan, banyak orang sekarang takut pergi ke rumah sakit hanya untuk memeriksakan kesehatannya, kecuali dalam keadaan darurat. Solusinya adalah bahwa telemedicine ada pada saat ini dan berkembang pesat. Pasien dapat menemui dokter, meminta resep, dan membeli obat melalui aplikasi virtual. Obat resep dokter akan dikirim sampai ke rumah dengan mudah dan cepat melalui layanan pengiriman online.

Adapun pada bidang lainnya seperti banyak digaungkan untuk mendukung proses vaksinasi dengan website dan aplikasi khusus sebagai pendataan yang tentu jauh lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi dengan beragam fungsi yang dapat mendukung banyak aktivitas manusia tersebut sejalan dengan konsep Society 5.0 agar teknologi dapat membantu dengan semaksimal mungkin.

Dimana Indonesia sebenarnya berencana menerapkan konsep ini secara besar-besaran pada 2030 mendatang sebagai bagian dari program Making Indonesia 4.0. Namun di tengah pandemi ini yang unik adalah pemerintah tidak selalu melakukan perubahan besar seperti beralih ke LPG di masa lalu. Sektor swasta bersaing untuk menyiapkan solusi digital dan masyarakat mencari  alternatif unik lainnya untuk memenuhi kebutuhan di tengah penerapan kebijakan PPKM.

Teknologi juga memudahkan kita untuk bisa berinteraksi secara global, sehingga di tengah situasi pandemi yang sulit ini kita bisa saling membantu dan menginformasikan segala bentuk hal dengan lebih cepat. Kemampuan untuk bertukar informasi dan bertindak tanpa kontak fisik satu sama lain serta hanya melalui aktivitas berbasis digital yang menyasar seluruh lapisan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun