Daun teratai banyak mengandung Vitamin C. Sifat fungsional lain dari tanaman teratai (Bunga dan daun teratai) memiliki potensi sebagai antidiabetik. Perlu adanya sosialisasi yang terstruktur kepada masyarakat khususnya yang berternpat tinggal di sekitar perairan rawa untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan tanaman teratai sebagai sumber pangan alternatif (1, 2).
Terdapat beberapa jenis tanaman teratai yang selain dapat diolah menjadi makanan, juga dapat diolah sebagai bahan obat-obatan. Salah satunya adalah teratai putih yang bisa mengobati batuk darah, mengatasi diare disertai muntah, disentri, menormalkan tekanan darah, mengobati mimisan, menghilangkan insomnia, mengobati panas dalam, mengatasi bengkak dan iritasi, serta menghilangkan stress (5).
Seiring perkembangan zaman, banyak masyarakat khususnya remaja saat ini yang masih belum mengetahui tentang tepung talipuk (biji teratai) karena ini merupakan olahan daerah yang hanya popular di Hulu Sungai Selatan. Biji teratai dimanfaatkan oleh masyarakat setempat menjadi tepung dan dijadikan sumber karbohidrat pengganti beras. Berbagai kue basah berbahan tepung biji teratai sudah popular di masyarakat setempat akan tetapi pemanfaatan tepung biji teratai menjadi kue kering masih terbatas (2, 6).
Di daerah lain, masih banyak yang belum mengetahui dalam pemanfaatan biji talipuk (biji teratai) dan ada yang menganggap sebagai tanaman penggangu. Hal yang perlu diantisipasi adalah rendahnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi talipuk sehingga perlu dikembangkan terutama sebagai bahan baku pembuatan tepung talipuk dan produk olahannya. Upaya yang dapat dilakukan agar talipuk lebih diminati, yaitu perlu adanya olahan pangan yang mampu menarik minat masyarakat untuk semua kalangan baik anak-anak, dewasa dan orang tua. Salah satu aplikasi olahan pangan yang dapat diolah yaitu membuat cookies dengan penambahan tepung talipuk (6).
Keberadaan buah teratai sangat besar peranannya bagi masyarakat di sekitar rawa sebagai sumber pangan lokal pengganti beras, Teratai sudah dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai sayuran dan karbohidrat. Bagian tanaman teratai yang dimanfaatkan sebagai sayur adalah tangkai bunga dan bunganya, sedangkan yang menjadi sumber karbohidrat adalah biji dan umbinya. Oleh karena itu, Penggunaan obat tradisional merupakan warisan dari nenek moyang kita dari generasi yang satu ke generasi berikutnya, sehingga keberadaannya terkait dengan budaya bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah banyak berkreasi dan berkarya nyata pada berbagai bidang, termasuk dalam mempersiapkan ramuan obat dan melakukan pengobatan secara tradisional. Salah satu tanaman yang telah lama digunakan masyarakat sebagai obat tradisional adalah Teratai. Hampir seluruh bagian dari tanaman teratai ini bisa digunakan sebagai obat herbal. Salah satunya adalah bijinya. Tanaman ini terkandung beberapa senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan. Diantaranya protein, lemak, karbohidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, B7, dan C. Ada juga kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi (7).
DAFTAR PUSTAKA
- Khairina R, Yuspihana F, Iin Khusnul K, Nooryantini S. Pengolahan Klemben Berbahan Tepung Biji Teratai Sebagai Peluang Usaha Wanita Tani Perairan Rawa. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. 2019; 164-171.
- Khairina R, Yuspihana F, Iin Khusnul K, Nooryantini S. Pelatihan Pengolahan Klemben Berbahan Tepung Biji Teratai. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). 2020; 4(5): 764-774.
- Rahmi N, Khairiah N, Rufida, Hidayati S, Muis A. Pengaruh Fermentasi Terhadap Total Fenolik, Aktivitas Penghambatan Radikal Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tepung Biji Teratai (Nymphaea pubescens Wild). Jurnal Biopropal Industri. 2020; 11(1): 9-18.
- Sianipar HF, Sijabat A, Sitorus RS. Demonstrasi Handsanitizer dari Bunga Teratai Mampu Mengurangi Pertumbuhan Mikroba Air di Siantar Estate. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian. 2021; 1031-1036.
- Ason Y, Diba F, dan Anwari MS. Identifikasi Jenis Tumbuhan Bawah yang Berkhasiat Obat di Kawasan Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura. Jurnal Tengkawang. 2018; 8(1): 6-17.
- Fatimah, Lestari E, Sandri D, Agustina M. Kemampuan Tepung Talipuk (Nymphae Pubescens Willd) Dalam Mensubtitusi Tepung Terigu Pada Kue Cookies. Jurnal Teknologi Agro-Industri. 2019; 6(1): 31-40.
- Parwata IMOA. Obat Tradisional; Jurusan Kimia. Universitas Undayana; Bali. 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H