Mohon tunggu...
Nida Iliyun
Nida Iliyun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang

Mahasiswa aktif STAI Al-Anwar Sarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tantangan Transformasi Indonesia: Terbatasnya Sumber Daya dan Teknologi dalam Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Mei 2024   11:40 Diperbarui: 2 Mei 2024   12:15 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan Transformasi Indonesia: Terbatasnya Sumber Daya dan Teknologi dalam Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN)

Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah, keberagaman budaya, dan populasinya yang besar, memiliki potensi yang besar untuk mengalami transformasi yang signifikan. Salah satu aspek utama dari transformasi Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dalam upaya mewujudkan transformasi ini, pemerintah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa dalam proyek IKN.

Pemindahan ibu kota merupakan sebuah proyek ambisius yang memerlukan pengelolaan sumber daya dan penerapan teknologi yang canggih. Konsep Ibu Kota Nusantara bukanlah sekedar pemindahan geografis pusat pemerintahan, tetapi juga sebuah upaya untuk merumuskan identitas bangsa yang inklusif. Konsep Ibu Kota Nusantara juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang merata di seluruh negeri. Pusat pemerintahan yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai pusat administrasi, tetapi juga sebagai pendorong pembangunan ekonomi dan sosial di sekitarnya. Dengan  demikian, Ibu Kota Nusantara harus di rancang  untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Ibu Kota Nusantara memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua yang dibangun dan dikelola dengan tujuan untuk: 1) menjadi kota berkelanjutan di dunia, 2) sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, 3) menjadi simbol identitas nasional yang mempresentasikan keberagaman bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ibu Kota Nusantara berfungsi sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ibu Kota Nusantara berfungsi sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia yang menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan pusat, serta tempat, kedudukan perwakilan negara asing dan perwakilan organisasi atau lembaga internasional. (UU No. 3 Tahun 2022)

Dalam konteks proyek Ibu Kota Nusantara, teori modernisasi dapat memberikan wawasan yang relevan tentang tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi terkait dengan keterbatasan sumber daya dan teknologi. Teori modernisasi adalah kerangka kerja yang mencoba menjelaskan bagaimana masyarakat berkembang dari keadaan tradisional menuju keadaan modern melalui industrialisasi, perkembangan teknologi, dan modernisasi sosial.

Modernisasi mencakup transformasi total dari kehidupan tradisional atau pra-modern, termasuk teknologi dan organisasi sosial yang menuju pola-pola ekonomis dan politis yang lebih modern. (Widjojo Nitisastro: 2009)

Keterbatasan Mewujudkan Transformasi Indonesia

Dalam proses mewujudkan konsep Ibu Kota Nusantara, terdapat beberapa tantangan yang perlu di atasi. Di antaranya:

  • Terbatasnya Sumber Daya

Memindahkan sebuah ibu kota memerlukan investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur, transportasi, perumahan, dan fasilitas umum lainnya. Dengan  keterbatasan anggaran yang tersedia, pemerintah harus memprioritaskan penggunaan dana dengan cermat untuk memastikan keberhasilan proyek tanpa mengorbankan kebutuhan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan daerah lainnya.

Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia juga menjadi hambatan dalam implementasi proyek ini. Pemindahan ibu kota memerlukan tenaga kerja yang terampil dalam berbagai bidang, mulai dari arsitektur, rekayasa, konstruksi, hingga manajemen proyek. Namun, Indonesia mungkin menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil di sejumlah sektor ini, sehingga dapat memperlambat kemajuan proyek dan meningkatkan biaya operasional.

  • Terbatasnya Teknologi

Meskipun kemajuan teknologi telah membantu memfasilitasi proyek-proyek infrastruktur skala besar, namun masih ada keterbatasan teknologi yang perlu di atasi. Misalnya, pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan memerlukan teknologi hijau yang lebih canggih dan berkelanjutan.

Wilayah timur Indonesia mungkin mengalami kesulitan dalam akses terhadap teknologi canggih yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur modern.  Selain itu, untuk membangun ibu kota yang berkelanjutan, teknologi hijau seperti energi terbarukan dan pengelolaan limbah harus menjadi prioritas. Namun, ketersediaan dan kesiapan teknologi ini mungkin masih terbatas.

Mengubah Keterbatasan Menjadi Peluang

Untuk mengatasi keterbatasan ini dan menjadikannya peluang, diperlukan strategi yang komprehensif.

Pertama, pemerintah perlu mengelola sumber daya keuangan dengan bijak dan memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaannya. Kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga keuangan internasional juga dapat membantu memperoleh investasi yang diperlukan.

Kedua, investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja perlu ditingkatkan untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja terampil yang memadai. Program pelatihan dan pendidikan vokasi dapat membantu meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan proyek.

Ketiga, pemerintah harus mendorong inovasi teknologi dengan mendorong investasi dalam riset dan pengembangan. Kemitraan antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta dapat membantu mempromosikan pengembangan dan implementasi teknologi baru yang relevan untuk proyek pemindahan ibu kota.

Terakhir, pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur digital di wilayah baru ibu kota. Investasi dalam jaringan komunikasi, internet, dan teknologi informasi harus diprioritaskan untuk memastikan konektivitas yang optimal dan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial.

Proyek Ibu Kota Nusantara tidak hanya merupakan perubahan fisik, tetapi juga simbol dari ambisi Indonesia untuk maju ke depan. Dengan menghadapi tantangan terbatasnya sumber daya dan teknologi secara kreatif dan terencana, Indonesia dapat mengubah proyek ini menjadi peluang untuk pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun