Mohon tunggu...
Nida Aulia
Nida Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger dan Cerpenis

Lulusan S1 Psikologi yang memiliki minat besar dalam menulis cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Teh Hangat

29 Juli 2024   10:13 Diperbarui: 29 Juli 2024   10:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia meminum teh tersebut perlahan. Wajahnya yang tadi tampak letih sekarang terlihat lebih rileks. Aku merasa bahagia bisa memberikan sedikit kenyamanan padanya. 

Dia mengangkat tangan kanannya ke depan dada, telapak tangan terbuka menghadap wajahnya. Dengan gerakan lembut namun pasti, jari-jari kedua tangannya membentuk huruf 'V' dan saling bersilangan di depan dada. 

Aku tersenyum ramah, meski kebingungan dengan gerakannya kali ini. Namun, aku merasakan kehangatan dan ketulusan dari gerakan anak tersebut.

"SIAPA NAMAMU?" tanyaku sambil berteriak, memecah kesunyian di antara kami.

"RAMA."

"RAMA, TEMANMU MANA?" 

Dia menggeleng kepalanya pelan. "MEREHA HIDAK MENGERHI AHU."

Aku menghela napas panjang. Rasanya berat melihatnya harus menghadapi kesepian diusia sekecil ini.

Aku meraih kedua tangannya. "SEKARANG, KAMU TIDAK SENDIRIAN LAGI."

Senyum kecil mulai terlihat di wajahnya, memberikan secercah harapan di hatiku.

Rama kembali meneguk teh hangat yang kini tersisa setengah cangkir. Setelahnya dia tersenyum lebar sambil meletakkan ujung jari telunjuk dan ibu jari di dekat mulut, lalu menggerakkannya ke depan sampai membentuk jempol ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun