Mohon tunggu...
Nida Aulia
Nida Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Lulusan S1 Psikologi di sebuah universitas Islam di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

5 Cara Efektif Mengatasi Gaslighting dalam Hubungan

22 Juli 2024   10:10 Diperbarui: 22 Juli 2024   10:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan merasa tidak nyaman menjadi orang yang memilih untuk mengakhiri percakapan. Tidak perlu ada 'pemenang' dan 'pecundang' dalam sebuah argumen. Kamu mempertahankan kekuatanmu ketika kamu meninggalkan percakapan sebelum kamu merasa dikecilkan atau direndahkan.

Tetapkan fokus percakapan

Jangan mencoba membuat pelaku gaslighting melihat sudut pandang kamu. Tetaplah fokus hanya untuk menyampaikan pemikiran atau perasaan kamu. Memberikan bukti kepada pelaku gaslighting untuk mendukung kasus bahwa kamu sedang di gaslighting tidak akan berhasil. 

Sebagai gantinya, fokuslah pada pernyataan seperti, "Perasaan saya benar, mohon jangan diremehkan", "Tolong jangan beri tahu saya apa yang saya rasakan atau bagaimana saya harus merasa", atau "Tolong jangan beri tahu saya cara berpikir atau apa yang seharusnya saya pikirkan."

Menulis jurnal untuk melacak pola gaslighting

Seiring waktu, menulis pengalamanmu dalam jurnal dapat membantumu melacak pola gaslighting. Menulis jurnal juga akan membantumu memasuki kenyataan yang berbeda dari apa yang coba dihadirkan oleh pelaku gaslighting. Ini akan membantu membangun kepercayaan diri dan mengurangi keraguan diri kamu.

Perilaku gaslighting sudah seperti penyakit menular, dengan hampir satu dari setiap dua orang mengalami setidaknya satu hubungan yang melibatkan perilaku ini selama hidup mereka. 

Jika cara ini tidak membantumu melanjutkan hubungan yang sehat, ingatlah bahwa ada profesional yang dilatih untuk membantu kamu. Baik itu kamu lebih suka berbicara kepada psikiater, tokoh agama, atau support group, selalu ada orang yang dapat memandu kamu dalam menentukan langkah terbaik berikutnya. Kamu tidak sendiri!

***

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun