Dewasa ini, kemampuan komunikasi yang efektif menjadi semakin krusial. Bagi para santri di pondok pesantren, keterampilan berbicara di depan umum atau public speaking menjadi aset penting yang tidak hanya menguatkan aspek akademis mereka, tetapi juga membekali mereka untuk menghadapi tantangan global. Dengan kemampuan berbicara di depan umum, santri bisa mengekspresikan pemikiran mereka secara jelas, berbagi pengetahuan dan mengadvokasi solusi mengenai isu-isu kritis yang mempengaruhi lingkungan mereka serta masyarakat global secara keseluruhan.
Pada era globalisasi ini, telah menggiring beragam tantangan seperti ketidaksetaraan sosial, degrasi lingkungan, benturan budaya, dan lain sebagainya. Tentunya, dalam memahami isu-isu ini menjadi sangat krusial bagi santri yang pada dasarnya telah mendapatkan pengajaran di lingkungan religius yang khas dan berakar kuat pada nilai-nilai budaya. Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking, berperan sebagai jembatan yang mengaitkan isu-isu kontemporer dengan nilai-nilai tradisional. Dengan menerapkan bentuk seni ini, santri bisa menyesuaikan ajaran agama mereka dengan wacana global waku ini---menggabungkan spiritualitas dengan solusi praktis yang relevan secara efektif.
Disamping itu, public speaking santri juga berperan penting dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis dikalangan santri. Berpartisipasi dalam presentasi dan diskusi membuat mereka harus berpikir kritis dan menyampaikan argumen dengan jelas. Kegiatan ini mengharuskan santri untuk memahami berbagai topik mulai dari kemajuan teknologi yang sangat pesat sampai masalah hak asasi manusia. Tatkala berbicara di depan umum mengenai masalah masalah tersebut, mereka belajar bukan hanya mengenai ungkapan pikiran mereka, namun juga merespon argumen orang lain dengan baik. Pengalaman ini membuat mereka lebih tangguh dan bisa beradaptasi juga kualitas penting dalam menghadapi tantangan masa kini.
Public speaking juga mengembagkan kualitas kepemimpinan di kalangan santri dengan mendukung mereka untuk bertindak proaktif dalam kalangan mereka. Pemimpin umumnya merupakan individu yang bisa memberi inspirasi orang lain dengan kata-kata. Oleh sebab itu, dengan melatih ketrampilan ini sejak awal, santri memposisikan diri sebagai pemimpin yang akan datang dengan diharapkan bisa membawa perubahan positif  baik secara lokal maupun lebih luas lagi secara global. Fokus pada komunikasi membantu mereka merumuskan visi dalam pengembangan kalangan atau keadilan sosial dengan efektif. Hal ini menjadi prasyarat penting dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Tidak dapat dipungkiri, teknologi memainkan peran penting dalam relevansi public speaking untuk tantangan global yang dihadapkan santri. Memanfaatkan platform sepetri wabinar atau konferensi virtual telah menjadi lebih populer karena situasi global saat ini. Public speaking kini telah melampaui setting tradisional dan masuk ke ranah online, yang mana dengan mudahnya ide bisa disebarluaskan secara luas dan tanpa batas. Santri perlu mengadaptasi  penggunaan teknologi ini sembari tetap memegang teguh nilai-nilai mereka.
Pada akhirnya, public speaking merupakan alat penting untuk membantu santri menyikapi tantangan global saat ini. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif tentang permasaslahan pelik di tengah masyarakat, akan tetapi juga mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan menumbuhkan rasa percaya diri pada kalangan santri yang memiliki cita-cita menjadi pemimpin. Public speaking juga membantu santri untuk memanfaatkan teknologi secara efisien sambil mempertahankan nilai-nilai tradisional mereka. Dengan membekali santri umumnya generasi muda dengan ketrampilan public speaking yang baik, kita dapat melahirkan generasi-generasi yang bisa memberikan dampak positif di berbagai hal, baik dalam aspek spiritual maupun sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H